Comedy Masala, Lucu-lucuan ala India di JakFringe

Written By Unknown on Jumat, 09 November 2012 | 13.18


Fauzy Badjee salah satu penampil di JakFringe

Fauzy Badjee salah satu penampil di JakFringe (sumber: Beritasatu.com/Yanuar Rahman)




"Rasanya seperti menonton film Titanic, tapi kapalnya tidak tenggelam-tenggelam."

Hari kedua gelaran Jakarta International Fringe Festival diramaikan oleh aksi bertajuk Comedy Masala yang diisi oleh sejumlah comic yang mengedepankan komedi tentang etnis India.

Dr. Fauzy Badjee (Indonesia), Jaspal Sidhu (Singapura) dan Harith Iskandar (Malaysia) adalah para pengisi yang mengocok perut para penonton di XXI Kemang Village Kamis (8/11) malam.

Dr. Fauzy Badjee membuka aksi Comedy Masala lewat leluconnya tentang dirinya yang merupakan perpaduan antara India dan Jawa.

Ia juga kemudian memaparkan lelucon mengenai kebiasaan orang India menggoyang-goyangkan leher yang telah menjadi ciri khas mereka.

Tak lupa, lelucon mengenai film India yang mudah terbaca dan memiliki aksi dan durasi yang berlebihan ia lontarkan.

"Rasanya seperti menonton film Titanic, tapi kapalnya tidak tenggelam-tenggelam," katanya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan aksi Jaspal Sidhu yang banyak mengedepankan lelucon tentang budaya dan sifat-sifat orang India.

Usai Jaspal Sidhu menghibur penonton yang kebanyakan berasal dari India itu, giliran Harith Iskander muncul menyampaikan leluconnya.

Pada aksi ketiga ini, para penonton yang memenuhi ruangan theater XXI itu dibuat terpingkal-pingkal oleh aksi lelaki asal Malaysia keturunan Inggris itu.

Harith membawakan materi leluconnya bukan hanya lewat kritik sosial tentang orang-orang dan negaranya, bahkan negara tetangga seperti Singapura dan Indonesia tapi ia juga menunjukkan kebolehannya dalam melakukan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang jenaka.

Harith membuka leluconnya lewat sindiran tentang permusuhan yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia. Ia bercerita tentang orang-orang yang saling bermusuhan bahkan saling membakar bendera.

"Tapi disini kita semua bersaudara. Jadi mari kita sama-sama membenci Singapura saja. Kenapa? Karena Singapura terlalu sempurna. Saking sempurnanya, kita tidak bisa membuat pilihan disana. Untuk berjalan kaki dan menyeberang jalanan, kita harus berada di tempat yang ditentukan. Di Malaysia? Kami bisa semau kami menyeberang jalan. Hanya dengan menunjukkan telapak tangan, maka kendaraan akan otomatis menghindari kita," ucapnya sambil menirukan gaya orang menyebrang.

Berulang-ulang Harith mengatakan untuk datang ke negaranya, negara yang bebas dan bisa memberikan para pendatang banyak pilihan. Ia juga menjelaskan bahwa kebebasan itu kemudian membuat warga Malaysia sangat bersemangat.

"Terutama ketika mengendarai mobil. Kami mengemudi dengan antusiasme dan energi yang menggebu-gebu. Saking menggebu-gebunya energi tersebut mengalir sampai ke kaki sebelah kanan (sambil menirukan gaya menginjak gas sampai pol). Hal ini tak bisa terjadi di Jakarta. Saya tau itu. Kalian bahkan tak bisa mengoper ke gigi dua kan?" Tuturnya sambil menyindir kemacetan yang menjadi ciri khas kota Jakarta.

Komedi-komedi jenaka yang serupa masih bisa ditemui di gelaran JakFringe 2012 yang masih berlangsung hingga tanggal 11 November 2012 mendatang.

Mulai dari aksi comic lokal, mancanegara, hingga hiburan musikal, sulap, sampai tarian bisa Anda temukan di festival Fringe terbesar di Asia ini.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal dan harga tiket, Anda bisa langsung mengakses ke situs resmi JakFringe di www.jakfringe.com.

Anda sedang membaca artikel tentang

Comedy Masala, Lucu-lucuan ala India di JakFringe

Dengan url

http://terapialamind.blogspot.com/2012/11/comedy-masala-lucu-lucuan-ala-india-di.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Comedy Masala, Lucu-lucuan ala India di JakFringe

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Comedy Masala, Lucu-lucuan ala India di JakFringe

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger