Pilpres 2014, Mengeluarkan Kucing dari Karung

Written By Unknown on Rabu, 23 Januari 2013 | 13.48


KOMPAS.com - Dinamis. Belum satu semester Lembaga Survei Indonesia memaparkan 24 tokoh, 12 tokoh baru masuk hitungan. Mereka antara lain Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Rektor Universitas Paramadina Anies Rasyid Baswedan.


Untuk 36 nama yang mungkin memimpin Indonesia itu, dibuatkan majalah dan situs web. Mereka yang terlibat proyek dengan nama ”Indonesia 2014” ini antara lain Goenawan Mohamad, dosen komunikasi UI Ade Armando, dan peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanudin Muhtadi.


Terkait 36 nama ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang muncul dalam edisi pertama majalah ini menyambut positif dan mendukung. Saat ceramah demokrasi di depan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), 15 Januari 2013, Yudhoyono menyebut upaya memunculkan 36 tokoh ini sebagai upaya baik.


Yudhoyono yang dua kali dipilih langsung rakyat bercerita, dalam pilpres, mereka yang terpilih adalah yang disukai rakyat. ”Itu merupakan hak rakyat. Namun, lebih bagus lagi jika rakyat juga mengetahui siapa yang dipilih. Jangan seperti memilih kucing dalam karung,” ujarnya.


Refleksi yang bagus dan sejalan dengan upaya “Indonesia 2014” membuka karung. Bukan kucing yang dikeluarkan, melainkan 36 tokoh yang mungkin akan jadi pengganti Yudhoyono.


Upaya ini didasari optimisme tentang banyaknya tokoh yang dinilai berkualitas menjadi presiden. Ironisnya, mereka yang akan diajukan partai besar tidak masuk dalam jajaran lima besar. Sebuah peringatan penting dari hasil survei LSI Januari-Mei 2012.


Kriteria untuk 36 tokoh itu adalah tokoh utama partai politik, hasil respons spontan masyarakat (top of mind), dibicarakan di media massa, dan gubernur dari daerah berpopulasi besar yang sukses. ”Jumlah tokoh bisa bertambah. Namun, sampai sekarang belum. Masih 36 tokoh,” ujar Ade Armando, Selasa (22/1/2013).


Untuk mengeluarkan tokoh berkualitas dari karung, ”Indonesia 2014” memberi ruang kepada setiap tokoh untuk diwawancarai dan dipublikasikan pemikirannya di situs web. Dua tokoh sudah tampil, yaitu Mahfud MD dan Hidayat Nur Wahid. Prabowo Subianto keberatan. ”Terhadap yang keberatan, kami tetap memaparkan informasi tentangnya, tetapi dari perspektif kami yang tentu saja perspektif kritis,” ujar Ade.


Kerinduan mendapatkan presiden yang tepat lewat pemilihan langsung sangat tinggi. Upaya serupa dilakukan Kelompok Rumah Kebangsaan yang dikoordinasi Komaruddin Hidayat. Di dalamnya ada Didik J Rachbini, Sukardi Rinakit, J Kristiadi, dan Garin Nugroho.


Kerinduan ini hadir di antara kenyataan kita punya banyak tokoh berkualitas, tetapi parpol sebagai saluran munculnya tokoh itu tidak peduli. Refleksi Yudhoyono patut dicatat. Dalam pilpres, mereka yang terpilih adalah yang disukai rakyat. Untuk disukai, mereka harus diperkenalkan. Ibaratnya, dikeluarkan dari karung. (Wisnu Nugroho)














Anda sedang membaca artikel tentang

Pilpres 2014, Mengeluarkan Kucing dari Karung

Dengan url

http://terapialamind.blogspot.com/2013/01/pilpres-2014-mengeluarkan-kucing-dari.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pilpres 2014, Mengeluarkan Kucing dari Karung

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pilpres 2014, Mengeluarkan Kucing dari Karung

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger