Anaknya Dipukuli Guru, Orangtua Datangi Sekolah

Written By Unknown on Rabu, 27 Februari 2013 | 13.50


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang siswa SD bernama Mohammad Nabil Syauqi (7) menjadi takut untuk pergi ke sekolah. Bahkan Nabil meminta kepada orangtuanya untuk pindah sekolah. Hal tersebut dikarenakan Nabil sering mengalami tindakan kekerasan oleh seorang oknum guru berinisial nama Sa. Disebutkan, Sa sering memukuli anaknya yang baru duduk di kelas 1 SD Negeri Srengseng Sawah 06 Pagi, Jakarta Selatan.


"Kejadian terakhirnya kemarin, begitu pulang ke rumah dia langsung bilang ke ibunya kalau dilempar pakai penggaris besi," kata orangtua Nabil, Syahrul Syarif, Rabu (27/2/2013) di lokasi sekolah.


Akibat kejadian tersebut, Nabil mengalami luka di bagian kakinya serta trauma untuk bertemu dengan gurunya. Syahrul sendiri mengatakan, kejadian tersebut bukan yang pertama kali dialami anaknya. Sebelumnya Nabil juga pernah dilempar dengan spidol oleh guru yang notabene merupakan wali kelasnya di kelas 1B.


"Saya khawatir hal ini terjadi kepada murid yang lain juga. Takutnya ada masalah di rumah, murid yang jadi sasaran," ujar Syahrul.


Lebih lanjut, Syahrul mengatakan, jika anaknya saat ini menjadi takut untuk pergi ke sekolah namun Syahrul tetap berusaha untuk menyuruh anaknya ke sekolah dengan ikut menemaninya. Syahrul mendesak sekolah untuk segera memutasi Sa. Jika pihak sekolah tidak memutasi Sa, Syahrul mengancam akan melaporkan kejadian pelemparan itu ke pihak kepolisian.


Untuk mencari tahu duduk persoalannya, Syahrul Syarif, orangtua dari Mohammad Nabil Syauqi, akhirnya mendatangi sekolah anaknya, SD Negeri Srengseng Sawah 06 Pagi, Jakarta Selatan pada Rabu (27/2/2013).

Dalam kesempatan tersebut, kedatangan Syahrul bertujuan untuk meminta klarifikasi dari pihak sekolah perihal kejadian yang dialami anaknya. Syahrul langsung diterima Widi Fatimah, Kepala Sekolah SDN 06 Pagi Srengseng Sawah di ruangannya. Widi sendiri menyampaikan permohonan maaf kepada Syahrul terkait kejadian tersebut. Widi berjanji akan memberi teguran dan pembinaan terhadap Sa, guru yang bersangkutan. Selain itu, Widi juga menyampaikan agar kejadian tersebut tidak dibawa ke ranah hukum.

"Ada tidaknya unsur kesengajaan kami belum tahu. Saya berharap kita bisa klarifikasi. Saya berharap ini tidak menjadi momok, inginnya diselesaikan secara kekeluargaan," kata Widi kepada Syahrul di hadapan para wartawan.

Sementara mengenai tuntutan Syahrul yang meminta agar Sa dipindahkan ke sekolah lain, Widi mengatakan bahwa itu bukan wewenangnya. Widi pun memberikan solusi agar Nabil jangan sampai dipindahkan ke sekolah lain, tetapi cukup dipindahkan dari kelasnya yang sekarang ke kelas lain.

Saat ini, Sa merupakan wali kelas Nabil di kelas 1B. Sa tidak dihadirkan dalam pertemuan tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sa merupakan salah satu guru senior yang saat ini telah menginjak usia 54 tahun.

"Saya tidak punya kewenangan untuk memindahkan guru karena itu kebijakan dari Dinas. Tapi Nabil akan dipindahkan dari kelas 1B ke kelas 1C," kata Widi.







Editor :


Hertanto Soebijoto









Anda sedang membaca artikel tentang

Anaknya Dipukuli Guru, Orangtua Datangi Sekolah

Dengan url

http://terapialamind.blogspot.com/2013/02/anaknya-dipukuli-guru-orangtua-datangi.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Anaknya Dipukuli Guru, Orangtua Datangi Sekolah

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Anaknya Dipukuli Guru, Orangtua Datangi Sekolah

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger