JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq dalam keadaan sehat hingga hari keempatnya ditahan di Rumah Tahanan Militer Guntur, Jakarta Selatan, Senin (4/2/2013). Hal itu dikatakan Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, saat menjenguk kolega separtainya itu, siang ini. Mengutip Hidayat, Luthfi yang satu sel dengan tersangka dugaan korupsi kasus simulator SIM, Irjen Djoko Susilo, itu, mengaku, hidupnya selama di tahanan lebih teratur.
"Beliau merasa hidupnya lebih teratur karena sudah jelas, tahu kapan mau tidur. Kalau di partai kan dia selalu pergi sepanjang waktu, ke mana-mana bertemu banyak orang," ujar Hidayat, seusai menjenguk Luthfi.
Ia mengatakan, Luthfi dalam kondisi sehat dan tak ada perlakuan tidak menyenangkan yang diterimanya. Namun, kata dia, dalam pertemuan dengan Luthfi, ia tak lama berbincang karena di saat yang sama, Luthfi tengah menerima kunjungan keluarganya.
"Keluarganya datang, kami tidak mengganggu beliau. Kami tentu ingin agar Beliau dengan keluarga kangen-kangenan. Keluarga curhat dengan Beliau. Secara prinsip Beliau akan mengikuti proses hukum sebaik-baiknya," ujar mantan Presiden PKS ini.
Seperti diberitakan, KPK menetapkan Luthfi sebagai tersangka atas dugaan bersama-sama menerima suap dari PT Indoguna Utama terkait kebijakan impor daging sapi. Selain Luthfi, KPK menetapkan orang dekatnya, yakni Ahmad Fathana sebagai tersangka atas dugaan perbuatan yang sama.
KPK juga menetapkan dua Direktur PT Indoguna, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi sebagai tersangka pemberian suap. Baik Ahmad, Juard, dan Arya, akan ditahan KPK.
Penetapan Luthfi sebagai tersangka ini berawal dari operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK, Selasa (29/1/2013) malam di Hotel Le Meridien dan di kawasan Cawang, Jakarta. Dari situ, KPK menahan empat orang, yakni Ahmad, Arya, Juard, dan seorang perempuan bernama Maharani.
Bersamaan dengan penangkapan tersebut, KPK menyita uang Rp 1 miliar yang disimpan dalam kantung plastik dan koper. Keempatnya lalu diperiksa seharian di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta. Melalui proses gelar perkara, KPK menyimpulkan ada dua alat bukti yang cukup untuk menetapkan Luthfi sebagai tersangka.
Informasi dari KPK menyebutkan, uang yang dijanjikan PT Indoguna terkait kebijakan impor daging sapi ini mencapai Rp 40 miliar. Adapun uang Rp 1 miliar yang ditemukan saat penggeledahan tersebut, diduga hanya uang muka.
Berita terkait dapatd iikuti dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi
Editor :
Inggried Dwi Wedhaswary
Anda sedang membaca artikel tentang
Hidayat: Luthfi Hasan Sehat
Dengan url
http://terapialamind.blogspot.com/2013/02/hidayat-luthfi-hasan-sehat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Hidayat: Luthfi Hasan Sehat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar