Basuki: Siapa Bilang Kami Mau Terapkan Ganjil Genap

Written By Unknown on Senin, 25 Maret 2013 | 13.50


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemprov DKI masih akan mengkaji kebijakan pembatasan kendaraan melalui pelat nomor ganjil genap. Menurut dia, sebelum menerapkan kebijakan ganjil-genap, yang harus dilakukan Pemprov DKI adalah melakukan pembenahan dan revitalisasi transportasi massal di Ibu Kota.


"Siapa bilang kami mau ganjil genap? Itu kan masih kami siapkan," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (25/3/2013).


Fasilitas transportasi massal, kata Basuki, yang harus dapat diperbaiki Pemprov DKI. Sehingga warga pun akan lebih konsisten untuk menggunakan transportasi massal atau umum dan mengantisipasi pembelian kendaraan pribadi baru atau membeli plat nomor baru. Untuk melakukan pembatasan kendaraan itu, Basuki juga mengatakan, pihaknya bersama Polda Metro Jaya masih akan mengkaji apakah kebijakan ganjil genap dapat dikolaborasikan dengan sistem 3 in 1.


"Kalau busnya saja enggak ada, bagaimana cara menjalankan ganjil genapnya? Tapi intinya, kami ingin melakukan pembatasan kendaraan. Supaya dapat memindahkan masyarakat dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.


Kebijakan penggunaan kendaraan pribadi berdasarkan nomor ganjil-genap ini akan diberlakuan di koridor 3 in 1, Jalan Rasuna Said, Jalan Letjen Suprapto, Jalan Pramuka, seluruh koridor Bus Rapid Transit (BRT) dan wilayah yang dilalui jalur bus Transjakarta, serta seluruh koridor utama di lingkar tol dalam kota. Penerapannya dimulai dari pukul 06.00 hingga 20.00 WIB dan diberlakukan setiap Senin-Jumat (kecuali Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional).


Untuk menopang sistem ganjil-genap, Dinas Perhubungan DKI telah menambah jumlah busway gandeng di Koridor I menjadi 66 unit, Koridor IX menjadi 54 unit, dan Koridor VI sekitar 30 unit. Ditambah dengan bus kopaja yang bisa masuk ke jalur busway, transportasi umum dianggap telah mampu menopang kemungkinan bertambahnya jumlah penumpang setelah ganjil-genap resmi diterapkan.


Semula, sistem ini akan berlaku mulai Maret 2013. Namun, karena alasan teknis, pelaksanaannya diusulkan mundur mulai akhir Juni mendatang. Pemicu diundurnya pelaksanaan ganjil-genap adalah stiker yang akan ditempel di kendaraan sebagai penanda pelat nomor ganjil atau genap belum bisa diproduksi akibat lambatnya pengesahan anggaran.


Ganjil-genap ditandai dengan angka terakhir di pelat nomor. Angka 1, 3, 5, 7, dan 9 masuk dalam ganjil (stiker hijau) dan 0, 2, 4, 6, 8 masuk dalam genap (stiker merah). Untuk memudahkan masyarakat, penentuan ganjil-genap akan dilakukan mengikuti tanggal pada setiap harinya.


Berita terkait, baca :


GEBRAKAN JOKOWI-BASUKI






Editor :


Hertanto Soebijoto









Anda sedang membaca artikel tentang

Basuki: Siapa Bilang Kami Mau Terapkan Ganjil Genap

Dengan url

http://terapialamind.blogspot.com/2013/03/basuki-siapa-bilang-kami-mau-terapkan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Basuki: Siapa Bilang Kami Mau Terapkan Ganjil Genap

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Basuki: Siapa Bilang Kami Mau Terapkan Ganjil Genap

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger