\"Jangan Samakan Kita seperti PKL Tanah Abang\"

Written By Unknown on Jumat, 02 Agustus 2013 | 13.51






JAKARTA, KOMPAS.com - Para PKL Pasar Minggu tidak mau disamakan dengan PKL di Tanah Abang. Mereka menganggap perosalan yang dihadapi berbeda dari sisi penjual dan sisi lokasi.

"Jangan samakan kita seperti PKL Tanah Abang. Di Pasar Minggu ini yang banyak berjualan sebagai PKL itu pedagang sayur, sedangkan di Tanah Abang itu pedagang baju dan barang-barang," ujar Dwi, pedagang rempah-rempah di lokasi binaan PKL Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (2/8/2013).

Menurut Dwi, di Pasar Minggu pedagang sudah saling pengertian. Bahkan, mereka membagi shift berdagang.

"Pagi hingga sore jam 3, pedagang sayur berjualan. Jam 3 sampai 9, pedagang baju berdagang kembali menggantikan pedagang sayur. Setelahnya jam 9-12, pedagang sayur malam yang berdagang. Jadi kalau mau ditertibkan, sepertinya sulit," ujar Dwi.

Menurut Dwi yang sudah 10 tahun berdagang di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, seharusnya pemerintah tidak menyamakan kasus PKL, karena kasusnya berbeda. Baik penempatan dan jenis berjualan.

"Harusnya, sebelum menentukan sesuatu, pikirkan dulu berbagai aspek. Jangan memutuskan dulu harus masuk sini, ke sana. Pikirkan juga apa pembeli mau ke daerah binaan dan lokasi pasar baru, apa mau pembeli naik ke lantai 3? Apa yang pedagang jual juga diperhatikan, pembagian jenis dagangan juga perlu dilakukan," saran Dwi.




Editor : Ana Shofiana Syatiri


















Anda sedang membaca artikel tentang

\"Jangan Samakan Kita seperti PKL Tanah Abang\"

Dengan url

http://terapialamind.blogspot.com/2013/08/samakan-kita-seperti-pkl-tanah-abang.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

\"Jangan Samakan Kita seperti PKL Tanah Abang\"

namun jangan lupa untuk meletakkan link

\"Jangan Samakan Kita seperti PKL Tanah Abang\"

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger