Menko Polhukam: Pengejaran Pelaku Penembakan Tak Boleh Kendor

Written By Unknown on Rabu, 11 September 2013 | 13.48




Menteri Koordinator Politik Hukam dan Keamanan, Djoko Suyanto, Kepala Polri, Timur Pradopo, dan Jaksa Agung Basrief Arief (kiri ke kanan) memberi keterangan usai rapat koordinator di kantor Menko Polkam, Jakarta, Selasa (16/10/2012). Rapat membahas tiga agenda yaitu soal grasi narapidana narkoba, pengalihan berkas perkara kasus simulator SIM dan tindak lanjut kasus Novel Baswedan. Kompas/Lucky Pransiska (UKI) 16 Oktober 2012 | LUCKY PRANSISKA









JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto meminta Polri terus aktif melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan polisi. Menurut dia, polisi dapat menelusurinya dari orang-orang yang dicurigai selama ini.

"Lakukan pengejaran pada siapa-siapa yang dicurigai. Kan, sudah ada database di kepolisian. Pengejaran pada mereka-mereka tidak boleh kendor," kata Djoko di kantornya, Jakarta, Rabu (11/9/2013).

Saat ini, kepolisian masih mengumpulkan barang bukti penembakan polisi yang terjadi di depan Gedung KPK RI, Jakarta. Rekaman CCTV dari Gedung KPK diharapkan dapat membuka titik terang kasus tersebut. Djoko juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk segera menangkap pelaku.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolri untuk mengejar pelakunya sampai ketemu. Untuk diadili di depan hukum, sesuai hukum yang berlaku di negeri ini," ujarnya.

Penembakan terhadap aparat kepolisian beberapa kali terjadi dalam tiga bulan terakhir ini. Sebelumnya terjadi di wilayah Tangerang Selatan. Namun, belum ada satu pun pelaku yang berhasil ditangkap.

Kemudian kembali terjadi pada anggota Provos Polairud Mabes Polri, Bripka Sukardi. Dia ditembak mati sekitar pukul 22.20 WIB, di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (10/9/2013). Saat ditembak, diduga Sukardi tengah mengawal truk bermuatan bahan konstruksi. Dia melakukan pengawalan dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra B 6671 TXL. Iring-iringan truk berjalan dari Tanjung Priok, Jakarta Utara, menuju Rasuna Tower di Jakarta Selatan.

Dari hasil forensik, diketahui Sukardi tewas dengan empat luka tembakan. Namun, polisi hanya menemukan tiga buah proyektil di bagian dada, perut, dan lengan bagian kiri. Penembakan di bagian dada diduga yang paling fatal hingga menyebabkan kematian. Pelaku diduga berjumlah empat orang menggunakan sepeda motor. Dari rekaman CCTV Gedung KPK, seorang pelaku terlihat merampas pistol yang dibawa Sukardi.




Editor : Caroline Damanik


















Anda sedang membaca artikel tentang

Menko Polhukam: Pengejaran Pelaku Penembakan Tak Boleh Kendor

Dengan url

http://terapialamind.blogspot.com/2013/09/menko-polhukam-pengejaran-pelaku.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Menko Polhukam: Pengejaran Pelaku Penembakan Tak Boleh Kendor

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Menko Polhukam: Pengejaran Pelaku Penembakan Tak Boleh Kendor

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger