Bagaimana Pun, Jokowi Juga Butuh Diingatkan

Written By Unknown on Selasa, 22 Oktober 2013 | 13.48






JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait menyambut baik hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebutkan bahwa pencapresan Joko Widodo alias Jokowi hanya sebatas wacana. Menurut Maruarar, survei tersebut baik digunakan sebagai kritik membangun yang melecut partai untuk bekerja lebih optimal.

Ia mengungkapkan, PDI Perjuangan tak menutup mata dengan segala kritik dan masukan. Bahkan, menurutnya, Jokowi juga membutuhkan masukan agar tak larut dalam euforia karena elektabilitasnya terus meroket.

"Jokowi sebagai manusia juga butuh second opinion. Saya yakin Pak Jokowi butuh diingatkan," kata Maruarar, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat ini menegaskan, bagi PDI Perjuangan, Jokowi merupakan kader potensial yang memberi dampak positif ke internal partai. 

Di tempat yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga juga menyampaikan hal senada. Kritik yang dilayangkan baik terhadap kader dan partai akan tetapp ditanggapi positif.

"Ya bagus, kan dari survei kami di atas terus. Sekarang (survei LSI) berbeda, ini jadi pengingat kami, daripada lupa diri, kan bahaya," ujarnya.

Pada Minggu (20/10/2013), peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby mengatakan, tingginya elektabilitas Jokowi bukanlah jaminan dirinya diusung menjadi calon presiden di 2014. Berdasarkan survei terbaru LSI, peluang PDI Perjuangan menjadikan Jokowi sebagai capres sangat kecil dan condong hanya sebagai wacana belaka.

Adjie menjelaskan, kecilnya peluang Jokowi menjadi capres dikarenakan mantan Walikota Solo itu bukan termasuk pimpinan di struktural PDI Perjuangan. Berdasarkan pengalaman di pemilu 2004 dan 2009, partai politik cenderung terbiasa mengusung ketua umum, atau pengurus struktural sebagai capresnya.

"Jokowi hanya menjadi capres wacana. Jokowi bukan pemimpin struktural partai yang nasib pencapresannya tergantung pada kebaikan orang (Megawati) atau koalisi partai lain di luar PDIP," kata Adjie.

Sebagai alternatifnya, Jokowi memiliki peluang besar untuk diusung sebagai calon wakil presiden. Dengan elektabilitas yang di atas rata-rata, sosok Jokowi dianggap mampu mendongkrak perolehan suara capres yang didampinginya. Survei LSI ini dilakukan pada 12 September 2013 sampai 5 Oktober 2013. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah responden awal sebanyak 1200 responden. Proses wawancara menggunakan kuisioner dan tatap muka dengan margin of error sekitar 2,9 persen.




Editor : Inggried Dwi Wedhaswary







Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:











Anda sedang membaca artikel tentang

Bagaimana Pun, Jokowi Juga Butuh Diingatkan

Dengan url

http://terapialamind.blogspot.com/2013/10/bagaimana-pun-jokowi-juga-butuh.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Bagaimana Pun, Jokowi Juga Butuh Diingatkan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Bagaimana Pun, Jokowi Juga Butuh Diingatkan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger