Sindiran Megawati untuk Perempuan Indonesia

Written By Unknown on Rabu, 09 Oktober 2013 | 13.48






JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik kondisi perempuan Indonesia saat ini. Menurutnya, perempuan kini mengalami kemunduran, terutama dalam memperjuangkan hak.


"Perempuan Indonesia mengalami kemundurkan dibanding ibu-ibu kita pejuang kemerdekaan. Mereka punya dedikasi yang sangat kuat," kata Megawati saat diskusi 'Perempuan dan Peradaban Indonesia', di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2013).


Diskusi dihadiri Direktur Megawati Institue Musdah Mulia, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, politisi PDI-P Rieke Dyah Pitaloka, dan para aktivis perempuan lainnya.


Megawati mengakui bahwa perempuan Indonesia kini sudah maju. Namun, menurutnya, kemajuan itu masih secara individu, tetapi minim melakukan pergerakan bersama-sama menyikapi berbagai masalah yang dialami perempuan.


Ia pun menyinggung tindakan penjualan perempuan yang semakin marak, perempuan yang bekerja ke luar negeri sebagai TKI, ibu-ibu terkena HIV akibat perilaku suami, rendahnya tingkat pendidikan kaum perempuan di daerah, tingginya angka kematian ibu hamil, dan rendahnya kepedulian terhadap lingkungan.


Presiden kelima RI ini juga bercerita tentang pengalamannya ketika bertemu para ibu di desa-desa. Mereka, katanya, tidak terbuka mengenai kondisi rumah tangganya. Ketika terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suami, mereka memilih diam. Padahal, kata Megawati, sudah ada undang-undang yang khusus mengatur KDRT.


Ia lalu membandingkan dengan perjuangan perempuan Indonesia terdahulu, seperti RA Kartini, Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dhien, dan lainnya. Mega juga menyinggung perjuangan Malala Yousafzai, remaja Pakistan yang ditembak tepat dikepalanya lantaran mengkampanyekan pendidikan buat anak-anak perempuan.


"Kita sendiri ke mana? Kenapa berdiam diri ketika harga-harga naik? Menggerutu bisa, tapi sebagai pergerakan tidak ada. Diam semua. Bagaimana kita mau bicara trafficking kalau akar masalahnya ada pada kita? Jangan salahkan siapa-siapa, yang salah kita. Saya bilang ke Mbak Puan, penerus saya harus bersuara lantang," kata Megawati.


Tak berhenti di situ. Megawati menyindir ketika kaum perempuan mendesak parpol agar memenuhi 30 persen kuota perempuan dalam daftar calon anggota legislatif. Namun, saat diminta masuk ke partai politik, mereka menolak.


"Saya tanya mau enggak masuk PDI-P? Mau, tapi enggak dapat izin dari suami," kata Megawati disambut tawa para peserta diskusi.





Editor : Inggried Dwi Wedhaswary


















Anda sedang membaca artikel tentang

Sindiran Megawati untuk Perempuan Indonesia

Dengan url

http://terapialamind.blogspot.com/2013/10/sindiran-megawati-untuk-perempuan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Sindiran Megawati untuk Perempuan Indonesia

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Sindiran Megawati untuk Perempuan Indonesia

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger