Jakarta - Dunia hiburan kembali kehilangan salah satu pelawak terbaiknya. Djuhri Masdjan atau lebih dikenal sebagai Djodjon meninggal dunia di usia 66 tahun pada Kamis (6/3) pukul 06.10 WIB, di RS Ramsey Premier Jatinegara, Jakarta Timur.
Kabar ini tentu saja mengagetkan banyak orang, salah satunya komedian Dorce yang sudah berkawan lama dengan Djodjon.
"Begitu dapat kabar Djodjon meninggal, saya langsung ke rumah sakit. Kita sudah berkawan baik sejak tahun 1978, bahkan pernah rekaman bareng, jadi saya sangat sedih mendengar kabar ini," kata Dorce saat dihubungi Beritasatu.com, Kamis (6/3).
Di mata Dorce, Djodjon adalah komedian yang cerdas. Pelawak kelahiran Kerawang, 5 Juni 1946 itu tak perlu melontarkan kata-kata hinaan atau "menyakiti" lawan mainnya, hanya untuk membuat penonton tertawa seperti yang kebanyakan dilakukan pelawak-pelawak sekarang.
"Dengan penampilannya yang unik, dia sudah bisa membuat penonton tertawa. Jadi enggak perlu pakai properti atau melecehkan lawan main. Pelawak-pelawak sekarang harusnya bisa seperti itu," ujar Dorce.
Djodjon mengawali kariernya tahun 1975 bersama grup lawak Jayakarta bersama Hasanuddin atau U'u, Suprapto atau Esther, Chaplin, dan Cahyono. Ciri khas penampilannya adalah kumis kecil ala Charlie Chaplin dan celana bretel menggantung. Caranya memanggil Cahyono juga sangat khas dan menjadi ciri khas lainnya. Jenazah Djodjon saat ini telah dibawa ke rumah duka di kawasan Sentul City, Jawa Barat.
Anda sedang membaca artikel tentang
Dorce: Pelawak Sekarang Harusnya Meniru Almarhum Djodjon
Dengan url
http://terapialamind.blogspot.com/2014/03/dorce-pelawak-sekarang-harusnya-meniru.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Dorce: Pelawak Sekarang Harusnya Meniru Almarhum Djodjon
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Dorce: Pelawak Sekarang Harusnya Meniru Almarhum Djodjon
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar