Jakarta - Fenomena berhijab memang kian marak di kalangan remaja sampai wanita dewasa. Bahkan buku-buku panduan kreasi hijab agar terlihat "fashionable" juga terus bermunculan dan memenuhi setiap rak toko buku.
Fenomena ini rupanya juga "ditangkap" oleh produser film Ichwan Persada. Ide untuk membuat film tentang hijabers pun akhirnya muncul.
“Salah satu kebiasaan saya adalah ke toko buku. Suatu ketika saya melihat cukup banyak buku-buku tentang hijabers yang terpajang di sana, sehingga muncullah ide untuk membuat film tentang mereka," kata Ichwan Persada dalam rilis yang diterima Beritasatu.com, Selasa (11/3).
Bukan ingin menjadikan keberadaan mereka sekedar pemanis cerita, tapi Ichwan mengaku ingin menjadikan hijabers sebagai penggerak utama cerita.
"Saya lalu berpikir lagi, apa yang terjadi jika seorang remaja yang baru pertama kali berhijab dan untuk pertama kalinya jatuh cinta? Kira-kira bagaimana mereka menyikapinya?” ujar dia.
Ichwan lalu mencoba mengolah ide ini dan akhirnya menulis cerita berjudul "Hijabers In Love". Ia merasa bahwa cerita ini sangat potensial untuk diangkat ke film layar lebar.
Namun, butuh waktu enam bulan bagi "Hijabers In Love" menemukan “jodoh”‐nya.
Untuk proyeknya kali ini, produser film "La Tahzan" tersebut memang lebih berhati‐hati. Ia merasa harus bermitra dengan seseorang yang paham dengan kesungguhannya akan bagaimana cerita ini harus dieksekusi.
Hingga akhirnya Ichwan bercerita seputar cerita yang ditulisnya ini ke Firman Baso, salah satu pegiat komunikasi yang dikenalnya dalam sebuah kegiatan nonton bareng di Kupang tahun 2012 lalu.
“Dalam dua tahun belakangan, saya cukup banyak bekerjasama dengan Ichwan dalam sejumlah kegiatan terkait film. Secara tidak langsung, saya ikut diceburkan olehnya ke dunia film. Belakangan Ichwan menyemangati saya untuk masuk lebih dalam, kali ini ke bidang produksi film,” jelas Firman.
Ketika disodorkan "Hijabers In Love", ia merasa cerita tersebut punya keunikan dan sangat potensial untuk diminati masyarakat.
“Sebagai pegiat komunikasi, tentu saja saya pun akhirnya mencari tahu bagaimana perkembangan film Indonesia. Dan pada akhirnya saya berkesimpulan bisa jadi tahun ini adalah tahun yang tepat film ini dibuat dan saya masuk ke dunia produksi film melalui 'Hijabers In Love'," ujar Firman yang bertindak sebagai produser eksekutif.
Dijelaskan Ichwan, "Hijabers In Love" melibatkan Ario Rubbik sebagai sutradara dan Oka Aurora sebagai penulis skenario.
Saat ini proses riset dan pengembangan cerita atau penulisan skenario tengah dilakukan demi mengejar target produksi pada semester pertama tahun 2014.
