Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

4 Orang Ditemukan Tewas di Tubagus Angke

Written By Unknown on Sabtu, 19 Januari 2013 | 13.50





4 Orang Ditemukan Tewas di Tubagus Angke





Penulis : Robertus Belarminus | Sabtu, 19 Januari 2013 | 13:34 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com - Empat warga perumahan Taman Permata Indah, Tubagus Angke Blok PN 3 RT 14 RW 07, Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, dilaporkan tewas. Penyebab kematian belum diketahui pasti.


"Informasi awalnya empat orang yang meninggal," kata Joni, Lurah Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/1/2013).


Joni mengatakan, ada dugaan para korban tewas akibat terpapar asap genset yang digunakan di dalam rumah untuk pasokan listrik. "Ini baru informasi awal soal penyebab meninggalnya. Kemungkinan karena ruangan tertutup semua dan (genset) mengeluarkan udara tidak segar. Tapi kita akan cek lagi," tutur Joni.


Kepala Polisi Sektor Metro Penjaringan Jakarta Utara, AKBP Aris Syahbudin, yang dikonfirmasi hal itu membenarkan kejadian itu. Namun, Aris mengaku belum menerima soal nama korban. "Iya, di TPI Penjagalan, di Tubagus Angke. Kalau (penyebab) dari listrik bukan, tapi informasinya dari genset. Anggota sedang menuju lokasi untuk evakuasi," jelas Aris.


















13.50 | 0 komentar | Read More

Naik Bus Eksekutif, Napi Korupsi Selevel dengan Pimpinan KPK




Pemberantasan Korupsi


Naik Bus Eksekutif, Napi Korupsi Selevel dengan Pimpinan KPK





Penulis : Khaerudin | Sabtu, 19 Januari 2013 | 13:32 WIB













KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA


Koruptor dari 13 lapas dan rutan di Jawa Timur diborgol dan ditali menuju KA Argo Wilis tujuan Bandung di Stasiun Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/1/2013). Pemindahan sebanyak 30 koruptor menuju Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Lapas khusus koruptor di Bandung, Jawa Barat, tersebut diawasi ketat Anggota Gegana Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Petugas Div Lapas Kementrian Hukum dan HAM Kanwil Jawa Timur.




TERKAIT:





JAKARTA, KOMPAS.com - Narapidana kasus korupsi dari berbagai daerah mulai dipindahkan penahanannya ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Sukamiskin, Bandung Jawa Barat. Transportasi yang digunakan untuk memindahkan narapidana kasus korupsi tersebut antara lain menggunakan bus dan kereta api kelas eksekutif berpendingin udara serta lengkap dengan fasilitas toilet di dalamnya.


Fasilitas transportasi pemindahan narapidana kasus korupsi ini yang mengundang kritik banyak pihak, termasuk dari pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


Menurut Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, sarana transportasi untuk narapidana korupsi tersebut sudah selevel dengan dirinya. "Selevel dengan saya semalam, yang naik Kereta Api Eksekutif Argo Lawu," ujar Busyro sambil tersenyum.


Busyro Jumat malam kemarin pulang ke rumahnya di Yogyakarta menggunakan kereta api eksekutif, Argo Lawu. Kereta api kelas eksekutif juga digunakan untuk memindahkan narapidana kasus korupsi dari Surabaya ke LP Sukamiskin.


Busyro mengatakan, pemberian fasilitas transportasi yang nyaman dalam memindahkan narapidana kasus korupsi sama saja tak memberikan efek jera.


















13.48 | 0 komentar | Read More

Azarenka Harus Kehilangan Satu Set



Australia Terbuka


Azarenka Harus Kehilangan Satu Set





Penulis : Rakaryan Sukarjaputra | Sabtu, 19 Januari 2013 | 13:22 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com - Unggulan pertama tunggal putri Australia Terbuka 2013, Victoria Azarenka, nyaris dipermalukan petenis AS, Jamie Hampton, Sabtu (19/1/2013). Petenis nomor satu dunia asal Belarus itu dipaksa bermain tiga set, 6-4, 4-6, 6-2.


Hampton mengejutkan Azarenka dengan pukulan-pukulan kerasnya yang tajam menukik. Dia membuat total 41 winner, dan 27 di antaranya dengan pukulan forehand.


Kehebatan pukulan petenis AS itu, memaksa Azarenka mengubah taktik pemainan pada set ketiga, dengan membuat bola bergulir lebih tajam sehingga lebih sulit dipukul lawannya.


"Saya tidak melihat permainan dia sebelumnya, tetapi pelatih saya sudah sudah melihatnya dan menilai dia tidak bermain seperti dia bermain sebelumnya. Dia selalu mengejar. Saya tahu perasaan yang sama ketika anda turun ke lapangan tanpa beban sama sekali. Anda begitu bebas, begitu nyaman. Saya rasa dia agak mengejutkan semua orang pada hari ini," ungkap Azarenka tentang lawannya, seperti dikutip situs resmi WTA.


Hampton sendiri mengungkapkan dia merasakan sakit setelah turun kelapangan. "Saat awal turun ke lapangan saya merasa semuanya baik-baik saja, tetapi saat skor 4-2, 4-2, punggung saya terasa sakit. Saya menderita kesakitan berat tahun lalu di Perancis Terbuka," katanya.



















13.41 | 0 komentar | Read More

109 WNI Dipulangkan dari Lebanon




Buruh Migran


109 WNI Dipulangkan dari Lebanon





Penulis : Eny Prihtiyani | Jumat, 18 Januari 2013 | 23:23 WIB












JAKARTA, KOMPAS.com - KBRI Damaskus, Jumat (18/1/2013) ini kembali memulangkan 109 WNI ke Tanah Air melalui Beirut, Lebanon. Pemulangan WNI dari Suriah ini merupakan yang ketiga kalinya di tahun 2013, semenjak pemulangan 123 WNI awal Januari dan 70 WNI minggu lalu.


Jumlah keseluruhan WNI yang dipulangkan sejak awal bulan Januari hingga saat ini berjumlah 302 WNI, dan di dalamnya termasuk lima mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan S1 di Suriah.


"WNI dari Suriah yang akan dipulangkan ditampung di KBRI Libanon sebelum diberangkatkan ke Indonesia," kata Koordinator Tim Pendataan Satgas KBRI Damaskus dalam rilis Jumat (18/1/2013).


Hingga saat ini telah terdapat 57 WNI yang berkasnya telah selesai dan siap. KBRI Damaskus akan meningkatkan hingga akhir Januari ini, untuk dapat dipulangkan hingga 100 WNI lebih ke Indonesia, sehingga diperkirakan dalam bulan Januari 2013 dapat dipulangkan lebih dari 400 WNI," tambahnya.


Tim Satgas KBRI Damaskus terus bekerja, dengan melakukan piket 24 jam untuk membantu pihak konsuler KBRI, dalam upaya menerima kedatangan WNI yang sebagian besar adalah TK I/PLRT yang bekerja di Suriah.


Setelah kepulangan hari ini, WNI yang berada di Shelter KBRI Damas kus berjumlah 354 orang. Mereka masih menunggu penyelesaian masalah dan administrasi, untuk kepulangan ke Indonesia melalu Beirut, Lebanon.




















13.41 | 0 komentar | Read More

Sejumlah Musisi Jazz Mancanegara Tampil di Ubud


Ilustrasi jazz

Ilustrasi jazz (sumber: Jakarta Globe)




Selain tampil dalam pertunjukan, beberapa musisi juga memberikan workshop mengenai musik jazz.

Sejumlah musisi jaz mancanegara tampil di Ubud Village Jazz Festival (UVJF), Kabupaten Gianyar, Bali, pada Agustus 2013.

"Kami berharap ajang itu nantinya dapat menarik minat wisatawan lebih banyak lagi," kata Amir Rabik selaku penasihat UVJF usai menemui Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Jumat.

Menurut dia, pada bulan Agustus merupakan puncak kedatangan wisatawan asing di Ubud yang dikenal hingga mancanegara itu.

"Saat itu merupakan momen yang tepat untuk menyelenggarakan pertunjukan musik jaz," katanya didampingi penggagas UVJF, Yuri Mahatma dan Anom Sudarsana.

Amir menyebutkan beberapa nama musisi jaz yang akan tampil di UVJF, di antaranya Uwee Combo Plath dan Dian Pratiwi (keduanya dari Jerman), Yokohama Association of Artist (Jepang), Peter Beets (Belanda), dan David Ades (Australia).

Sementara itu, dedengkot jaz Tanah Air, seperti Indra Lesmana dan Dwiki Darmawan juga akan tampil di ajang tersebut.

Tak ketinggalan pula Balawan, Rio Sidik, Koko Harsoe, Simak Dialog, dan musisi jaz lokal turut mewarnai panggung hiburan di Ubud tersebut.

"Selain pertunjukan musik, beberapa musisi juga akan memberikan 'workshop' mengenai bermusik jazz," kata Yuri Mahatma mengenai ajang yang berlangsung selama dua hari itu.

Sementara itu, Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati berharap pihak panitia UVJF bisa mengolaborasikan musik jaz dengan musik tradisional.

"Di sini banyak musisi lokal yang punya potensi internasional," kata Bupati yang akrab disapa Cok Ace itu.

13.18 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.com - Megapolitan

Written By Unknown on Jumat, 18 Januari 2013 | 13.50

KOMPAS.com - MegapolitanKOMPAS.comBNPB: Tanggul Villa Indah Jebol, Jatiasih KebanjiranBiaya Rumah Sakit Korban Banjir Ditanggung PemerintahDi Depo KAI, Pengungsi Minim Bantuan dan Minus Fasilitas MCKKebanyakan Korban Banjir Meninggal karena TersetrumBNPB: Korban Banjir Jakarta 11 TewasBNPB: Thamrin Surut jika Kali Cideng Tak Meluap LagiLapangan Tenis DPR Akan Dijadikan Posko PengungsiPenjual Bubur Tewas Tersengat ListrikJokowi Ajak Swasta Perbaiki Tanggul JebolTNI AD Bersihkan Sampah di KalibataAP II Siagakan Truk dan Bus Penjemput PenumpangSebagian Warga Tetap Tolak DievakuasiBelasan Rumah di Lokasi Banjir Cawang TerbakarBanjir Surut, Transjakarta Mulai BeroperasiTiga Orang Masih Terjebak di "Basement" Gedung UOB


Notice: Undefined index: HTTP_USER_AGENT in /www/cyb2-wskcwp-02/public_html/kompascom2011/index.php on line 13
http://www.kompas.com/ News and Service Fri , 18 Jan 2013 13:30:26 +0000 id 2013 Kompas Cyber Media hourly 1 http://www.kompas.com http://www.kompas.com/data/images/logo_kompas_putih.gif 144 20 KOMPAS.com, Lebih Lengkap, Lebih Luas http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13322057/BNPB.Tanggul.Villa.Indah.Jebol..Jatiasih.Kebanjiran Fri , 18 Jan 2013 13:32:20 UTC+0700Tanggul di kompleks perumahan Villa Nusa Indah, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, jebol. Air tanggul membanjiri rumah warga. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13322057/BNPB.Tanggul.Villa.Indah.Jebol..Jatiasih.Kebanjiran">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13322057/BNPB.Tanggul.Villa.Indah.Jebol..Jatiasih.Kebanjiran http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13222793/Biaya.Rumah.Sakit.Korban.Banjir.Ditanggung.Pemerintah Fri , 18 Jan 2013 13:22:27 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/16/2115002-pengungsi-korban-banjir-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Pemerintah Provinsi DKI, dan Pemerintah Pusat akan menanggung seluruh biaya rumah sakit warga korban banjir Jakarta. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13222793/Biaya.Rumah.Sakit.Korban.Banjir.Ditanggung.Pemerintah">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13222793/Biaya.Rumah.Sakit.Korban.Banjir.Ditanggung.Pemerintah http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13221513/Di.Depo.KAI..Pengungsi.Minim.Bantuan.dan.Minus.Fasilitas.MCK Fri , 18 Jan 2013 13:22:15 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/18/1318521-pengungsi-korban-banjir-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Ratusan warga korban banjir yang mengungsi ke Depo KRL-KRD PT KAI, Bukit Duri, Tebet, hingga saat ini masih belum mendapat bantuan memadai. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13221513/Di.Depo.KAI..Pengungsi.Minim.Bantuan.dan.Minus.Fasilitas.MCK">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13221513/Di.Depo.KAI..Pengungsi.Minim.Bantuan.dan.Minus.Fasilitas.MCK http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13123574/Kebanyakan.Korban.Banjir.Meninggal.karena.Tersetrum Fri , 18 Jan 2013 13:12:35 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/17/0153354-satu-keluarga-tersetrum-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Korban meninggal karena banjir tercatat sudah sebelas orang. Kebanyakan mereka meninggal karena tersengat listrik. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13123574/Kebanyakan.Korban.Banjir.Meninggal.karena.Tersetrum">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13123574/Kebanyakan.Korban.Banjir.Meninggal.karena.Tersetrum http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/1306078/BNPB.Korban.Banjir.Jakarta.11.Tewas Fri , 18 Jan 2013 13:06:07 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/18/1259224-konfrensi-pers-bnpb-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Hingga pukul 10.00 tadi, BNPB mencatat 11 korban tewas akibat banjir Jakarta. Lima di antaranya karena tersengat listrik saat banjir. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/1306078/BNPB.Korban.Banjir.Jakarta.11.Tewas">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/1306078/BNPB.Korban.Banjir.Jakarta.11.Tewas http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13040626/BNPB.Thamrin.Surut.jika.Kali.Cideng.Tak.Meluap.Lagi Fri , 18 Jan 2013 13:04:06 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/12/23/1648484-lks-banjir-saat-hujan-deras-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Air diprediksi akan terus menggenangi Jalan MH Thamrin jika hujan kembali turun. Apalagi jika Kali Cideng meluap karena hujan. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13040626/BNPB.Thamrin.Surut.jika.Kali.Cideng.Tak.Meluap.Lagi">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13040626/BNPB.Thamrin.Surut.jika.Kali.Cideng.Tak.Meluap.Lagi http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/1258039/Lapangan.Tenis.DPR.Akan.Dijadikan.Posko.Pengungsi Fri , 18 Jan 2013 12:58:03 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/18/1210346-posko-banjir-dpr-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Anggota DPR RI akan mendirikan posko banjir di gedung Kompleks Parlemen dan mengumpulkan bantuan bagi korban banjir DKI Jakarta. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/1258039/Lapangan.Tenis.DPR.Akan.Dijadikan.Posko.Pengungsi">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/1258039/Lapangan.Tenis.DPR.Akan.Dijadikan.Posko.Pengungsi http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12541342/Penjual.Bubur.Tewas.Tersengat.Listrik Fri , 18 Jan 2013 12:54:13 UTC+0700Didin 35 tewas tersengat listrik saat membuka rolling door di warung bubur ayamnya yang masih tergenang banjir, pagi tadi. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12541342/Penjual.Bubur.Tewas.Tersengat.Listrik">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12541342/Penjual.Bubur.Tewas.Tersengat.Listrik http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12461840/Jokowi.Ajak.Swasta.Perbaiki.Tanggul.Jebol Fri , 18 Jan 2013 12:46:18 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/17/1711321-jokowi-di-latuharhari-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Jokowi meminta bantuan pihak swasta agar perbaikan tanggul jebol di Jalan Latuharhary bisa cepat rampung. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12461840/Jokowi.Ajak.Swasta.Perbaiki.Tanggul.Jebol">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12461840/Jokowi.Ajak.Swasta.Perbaiki.Tanggul.Jebol http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12435669/TNI.AD.Bersihkan.Sampah.di.Kalibata Fri , 18 Jan 2013 12:43:56 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/18/1118533-tni-bersihkan-sampah-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Pasukan TNI AD dari Satuan Menzikon 11 Kodam Jaya Jakarta membersihkan sampah akibat banjir yang menumpuk di kolong jalan layang Kalibata. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12435669/TNI.AD.Bersihkan.Sampah.di.Kalibata">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12435669/TNI.AD.Bersihkan.Sampah.di.Kalibata http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12315071/AP.II.Siagakan.Truk.dan.Bus.Penjemput.Penumpang Fri , 18 Jan 2013 12:31:50 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/07/13/1252115t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">PT Angkasa Pura II sudah menyiagakan truk dan bus serta perahu karet untuk mengevakuasi calon penumpang jika terjadi banjir di jalan tol Sedyatmo. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12315071/AP.II.Siagakan.Truk.dan.Bus.Penjemput.Penumpang">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12315071/AP.II.Siagakan.Truk.dan.Bus.Penjemput.Penumpang http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12254720/Sebagian.Warga.Tetap.Tolak.Dievakuasi Fri , 18 Jan 2013 12:25:47 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/17/1519487-rzf-warga-kampung-pulo-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Ratusan warga Kampung Melayu, Jakarta Timur, tetap menolak dievakuasi. Mereka beralasan takut barang-barngnya dicuri. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12254720/Sebagian.Warga.Tetap.Tolak.Dievakuasi">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12254720/Sebagian.Warga.Tetap.Tolak.Dievakuasi http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12240477/Belasan.Rumah.di.Lokasi.Banjir.Cawang.Terbakar Fri , 18 Jan 2013 12:24:04 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/18/1201436-belasan-rumah-di-lokasi-banjir-cawang-kebakaran-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Belasan rumah yang tengah dilanda banjir di RT 15 RW 03, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 18/1/2013 siang, dilalap si jago merah. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12240477/Belasan.Rumah.di.Lokasi.Banjir.Cawang.Terbakar">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12240477/Belasan.Rumah.di.Lokasi.Banjir.Cawang.Terbakar http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12134190/Banjir.Surut..Transjakarta.Mulai.Beroperasi Fri , 18 Jan 2013 12:13:41 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/15/1204166-nut--transjakarta-terus-dikembangkan--t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Sejak Jumat pukul 11.00, Transjakarta koridor 1, 2, 4, 5, 6, 7 ,9, 10, dan 11, sudah mulai beroperasi secara terbatas. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12134190/Banjir.Surut..Transjakarta.Mulai.Beroperasi">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12134190/Banjir.Surut..Transjakarta.Mulai.Beroperasi http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12100683/Tiga.Orang.Masih.Terjebak.di.Basement.Gedung.UOB Fri , 18 Jan 2013 12:10:06 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/17/1737203-basement-uob-plaza-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Pihak UOB Plaza mengatakan bahwa tiga orang masih terjebak di dalam gedung tersebut sejak Kamis 17/1/2013. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12100683/Tiga.Orang.Masih.Terjebak.di.Basement.Gedung.UOB">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12100683/Tiga.Orang.Masih.Terjebak.di.Basement.Gedung.UOB


KOMPAS.com - MegapolitanKOMPAS.comBNPB: Tanggul Villa Indah Jebol, Jatiasih KebanjiranBiaya Rumah Sakit Korban Banjir Ditanggung PemerintahDi Depo KAI, Pengungsi Minim Bantuan dan Minus Fasilitas MCKKebanyakan Korban Banjir Meninggal karena TersetrumBNPB: Korban Banjir Jakarta 11 TewasBNPB: Thamrin Surut jika Kali Cideng Tak Meluap LagiLapangan Tenis DPR Akan Dijadikan Posko PengungsiPenjual Bubur Tewas Tersengat ListrikJokowi Ajak Swasta Perbaiki Tanggul JebolTNI AD Bersihkan Sampah di KalibataAP II Siagakan Truk dan Bus Penjemput PenumpangSebagian Warga Tetap Tolak DievakuasiBelasan Rumah di Lokasi Banjir Cawang TerbakarBanjir Surut, Transjakarta Mulai BeroperasiTiga Orang Masih Terjebak di "Basement" Gedung UOB


Notice: Undefined index: HTTP_USER_AGENT in /www/cyb2-wskcwp-02/public_html/kompascom2011/index.php on line 13
http://www.kompas.com/ News and Service Fri , 18 Jan 2013 13:30:26 +0000 id 2013 Kompas Cyber Media hourly 1 http://www.kompas.com http://www.kompas.com/data/images/logo_kompas_putih.gif 144 20 KOMPAS.com, Lebih Lengkap, Lebih Luas http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13322057/BNPB.Tanggul.Villa.Indah.Jebol..Jatiasih.Kebanjiran Fri , 18 Jan 2013 13:32:20 UTC+0700Tanggul di kompleks perumahan Villa Nusa Indah, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, jebol. Air tanggul membanjiri rumah warga. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13322057/BNPB.Tanggul.Villa.Indah.Jebol..Jatiasih.Kebanjiran">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13322057/BNPB.Tanggul.Villa.Indah.Jebol..Jatiasih.Kebanjiran http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13222793/Biaya.Rumah.Sakit.Korban.Banjir.Ditanggung.Pemerintah Fri , 18 Jan 2013 13:22:27 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/16/2115002-pengungsi-korban-banjir-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Pemerintah Provinsi DKI, dan Pemerintah Pusat akan menanggung seluruh biaya rumah sakit warga korban banjir Jakarta. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13222793/Biaya.Rumah.Sakit.Korban.Banjir.Ditanggung.Pemerintah">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13222793/Biaya.Rumah.Sakit.Korban.Banjir.Ditanggung.Pemerintah http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13221513/Di.Depo.KAI..Pengungsi.Minim.Bantuan.dan.Minus.Fasilitas.MCK Fri , 18 Jan 2013 13:22:15 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/18/1318521-pengungsi-korban-banjir-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Ratusan warga korban banjir yang mengungsi ke Depo KRL-KRD PT KAI, Bukit Duri, Tebet, hingga saat ini masih belum mendapat bantuan memadai. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13221513/Di.Depo.KAI..Pengungsi.Minim.Bantuan.dan.Minus.Fasilitas.MCK">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13221513/Di.Depo.KAI..Pengungsi.Minim.Bantuan.dan.Minus.Fasilitas.MCK http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13123574/Kebanyakan.Korban.Banjir.Meninggal.karena.Tersetrum Fri , 18 Jan 2013 13:12:35 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/17/0153354-satu-keluarga-tersetrum-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Korban meninggal karena banjir tercatat sudah sebelas orang. Kebanyakan mereka meninggal karena tersengat listrik. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13123574/Kebanyakan.Korban.Banjir.Meninggal.karena.Tersetrum">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13123574/Kebanyakan.Korban.Banjir.Meninggal.karena.Tersetrum http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/1306078/BNPB.Korban.Banjir.Jakarta.11.Tewas Fri , 18 Jan 2013 13:06:07 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/18/1259224-konfrensi-pers-bnpb-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Hingga pukul 10.00 tadi, BNPB mencatat 11 korban tewas akibat banjir Jakarta. Lima di antaranya karena tersengat listrik saat banjir. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/1306078/BNPB.Korban.Banjir.Jakarta.11.Tewas">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/1306078/BNPB.Korban.Banjir.Jakarta.11.Tewas http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13040626/BNPB.Thamrin.Surut.jika.Kali.Cideng.Tak.Meluap.Lagi Fri , 18 Jan 2013 13:04:06 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/12/23/1648484-lks-banjir-saat-hujan-deras-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Air diprediksi akan terus menggenangi Jalan MH Thamrin jika hujan kembali turun. Apalagi jika Kali Cideng meluap karena hujan. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13040626/BNPB.Thamrin.Surut.jika.Kali.Cideng.Tak.Meluap.Lagi">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/13040626/BNPB.Thamrin.Surut.jika.Kali.Cideng.Tak.Meluap.Lagi http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/1258039/Lapangan.Tenis.DPR.Akan.Dijadikan.Posko.Pengungsi Fri , 18 Jan 2013 12:58:03 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/18/1210346-posko-banjir-dpr-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Anggota DPR RI akan mendirikan posko banjir di gedung Kompleks Parlemen dan mengumpulkan bantuan bagi korban banjir DKI Jakarta. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/1258039/Lapangan.Tenis.DPR.Akan.Dijadikan.Posko.Pengungsi">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/1258039/Lapangan.Tenis.DPR.Akan.Dijadikan.Posko.Pengungsi http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12541342/Penjual.Bubur.Tewas.Tersengat.Listrik Fri , 18 Jan 2013 12:54:13 UTC+0700Didin 35 tewas tersengat listrik saat membuka rolling door di warung bubur ayamnya yang masih tergenang banjir, pagi tadi. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12541342/Penjual.Bubur.Tewas.Tersengat.Listrik">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12541342/Penjual.Bubur.Tewas.Tersengat.Listrik http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12461840/Jokowi.Ajak.Swasta.Perbaiki.Tanggul.Jebol Fri , 18 Jan 2013 12:46:18 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/17/1711321-jokowi-di-latuharhari-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Jokowi meminta bantuan pihak swasta agar perbaikan tanggul jebol di Jalan Latuharhary bisa cepat rampung. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12461840/Jokowi.Ajak.Swasta.Perbaiki.Tanggul.Jebol">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12461840/Jokowi.Ajak.Swasta.Perbaiki.Tanggul.Jebol http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12435669/TNI.AD.Bersihkan.Sampah.di.Kalibata Fri , 18 Jan 2013 12:43:56 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/18/1118533-tni-bersihkan-sampah-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Pasukan TNI AD dari Satuan Menzikon 11 Kodam Jaya Jakarta membersihkan sampah akibat banjir yang menumpuk di kolong jalan layang Kalibata. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12435669/TNI.AD.Bersihkan.Sampah.di.Kalibata">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12435669/TNI.AD.Bersihkan.Sampah.di.Kalibata http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12315071/AP.II.Siagakan.Truk.dan.Bus.Penjemput.Penumpang Fri , 18 Jan 2013 12:31:50 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/07/13/1252115t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">PT Angkasa Pura II sudah menyiagakan truk dan bus serta perahu karet untuk mengevakuasi calon penumpang jika terjadi banjir di jalan tol Sedyatmo. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12315071/AP.II.Siagakan.Truk.dan.Bus.Penjemput.Penumpang">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12315071/AP.II.Siagakan.Truk.dan.Bus.Penjemput.Penumpang http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12254720/Sebagian.Warga.Tetap.Tolak.Dievakuasi Fri , 18 Jan 2013 12:25:47 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/17/1519487-rzf-warga-kampung-pulo-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Ratusan warga Kampung Melayu, Jakarta Timur, tetap menolak dievakuasi. Mereka beralasan takut barang-barngnya dicuri. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12254720/Sebagian.Warga.Tetap.Tolak.Dievakuasi">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12254720/Sebagian.Warga.Tetap.Tolak.Dievakuasi http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12240477/Belasan.Rumah.di.Lokasi.Banjir.Cawang.Terbakar Fri , 18 Jan 2013 12:24:04 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/18/1201436-belasan-rumah-di-lokasi-banjir-cawang-kebakaran-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Belasan rumah yang tengah dilanda banjir di RT 15 RW 03, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 18/1/2013 siang, dilalap si jago merah. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12240477/Belasan.Rumah.di.Lokasi.Banjir.Cawang.Terbakar">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12240477/Belasan.Rumah.di.Lokasi.Banjir.Cawang.Terbakar http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12134190/Banjir.Surut..Transjakarta.Mulai.Beroperasi Fri , 18 Jan 2013 12:13:41 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/15/1204166-nut--transjakarta-terus-dikembangkan--t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Sejak Jumat pukul 11.00, Transjakarta koridor 1, 2, 4, 5, 6, 7 ,9, 10, dan 11, sudah mulai beroperasi secara terbatas. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12134190/Banjir.Surut..Transjakarta.Mulai.Beroperasi">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12134190/Banjir.Surut..Transjakarta.Mulai.Beroperasi http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12100683/Tiga.Orang.Masih.Terjebak.di.Basement.Gedung.UOB Fri , 18 Jan 2013 12:10:06 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/17/1737203-basement-uob-plaza-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Pihak UOB Plaza mengatakan bahwa tiga orang masih terjebak di dalam gedung tersebut sejak Kamis 17/1/2013. <a href="http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12100683/Tiga.Orang.Masih.Terjebak.di.Basement.Gedung.UOB">[...]</a> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2013/01/18/12100683/Tiga.Orang.Masih.Terjebak.di.Basement.Gedung.UOB


13.50 | 0 komentar | Read More

Jakarta Banjir, DPR Berencana Panggil Jokowi


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana memanggil Kementerian Sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pemanggilan ini terkait bencana banjir di DKI Jakarta.


"Komisi VIII DPR RI akan segera melakukan dua hal. Pertama, mengundang Kemensos, BNPB, Gubernur Banten, dan Gubernur DKI Jakarta," ujar anggota Komisi VIII dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/1/2013).


Pemanggilan pihak-pihak tesebut, menurut Nasir, diperlukan untuk mendengar dan mengetahui langsung langkah Kemensos dan BNPB dalam melindungi dan melayani para pengungsi akibat banjir. Selain itu, pemanggilan dilakukan berkaitan dengan status Jakarta yang diumumkan menjadi darurat banjir hingga akhir Januari 2013.


Usulan pemanggilan ini sudah disampaikan ke pimpinan Komisi VIII. "Saya sudah mengusulkan hal itu kepada pimpinan Komisi VIII agar Senin depan semuanya bisa hadir," ucap Nasir.


Nasir mengatakan, Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Banten diharapkan bisa memaparkan titik-titik mana saja di daerahnya yang menjadi prioritas dalam upaya penanggulangan banjir. "Komisi VIII ingin memfasilitasi agar di lapangan antara gubernur dan kementerian bisa sinkron," ucapnya.


Sejumlah wilayah di Jakarta kini terendam banjir. Wilayah yang terkena dampak paling parah terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur; Daan Mogot, Jakarta Barat; Rawajati dan kawasan Casablanca, Jakarta Selatan. Jalan-jalan protokol pun merasakan imbas dari luapan banjir. Tidak hanya itu, Istana Negara juga tak luput dari banjir.


Musibah banjir ini langsung ditanggapi sejumlah pimpinan daerah dan pemerintah pusat. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo turun langsung melihat kondisi banjir yang melumpuhkan kawasan sentra bisnis bundaran Hotel Indonesia. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau kawasan banjir di daerah Rawajati, Jakarta Selatan.


Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Edy Junaedi Harahap menjelaskan, sedikitnya 90.582 warga Ibu Kota terkena dampak banjir dalam beberapa hari terakhir.


Mereka yang terkena dampak banjir adalah warga yang tempat tinggalnya tergenang air, baik dalam hitungan sentimeter maupun meter. Edy memaparkan, terdapat 14.164 warga yang terpaksa mengungsi. Semuanya berasal dari 23.675 kepala keluarga di 186 RW, 475 RT, 39 kelurahan, dan 23 kecamatan.












13.48 | 0 komentar | Read More

Melo Kembali dan Menang



NBA


Melo Kembali dan Menang





Jumat, 18 Januari 2013 | 13:20 WIB












LONDON, Kompas.com — Carmelo Anthony kembali ke stadion tempat dia meraih medali emas olimpiade dan membawa New York Knicks mengalahkan Detroit Pistons, Kamis (Jumat WIB).

Anthony mencetak 18 poin dengan Amare Stoudemire menambahkan 17 poin dan JR SMith menyumbangkan 16 poin. Sementara di pihak Pistons, Will Bynum menghasilkan 22 poin.

Knicks mengalahkan Pistons, 102-87, dalam lanjutan NBA yang dimainkan di stadion O2 Arena di London. Di tempat inilah, Agustus lalu, Carmelo Anthony merebut medali emas olimpiade bersama tim Amerika Serikat.


Ini merupakan pertandingan reguler NBA ketiga yang dimainkan di O2 Arena. Dua tahun  lau, New Jersey Nets memainkan pertandingan kandang dan tandang saat menghadapi Toronto Raptors.

Rekan Melo saat olimpiade, Tyson Chandler, menyumbangkan 10 poin buat Knicks.






Editor :


A. Tjahjo Sasongko
















13.41 | 0 komentar | Read More

Ekspor Produk Industri Kehutanan Naik 3,3 Persen





Ekspor Produk Industri Kehutanan Naik 3,3 Persen





Penulis : Cyprianus Anto Saptowalyono | Jumat, 18 Januari 2013 | 12:42 WIB











JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai total ekspor produk industri kehutanan Indonesia pada 2007-2011 cenderung meningkat sebesar 3,3 persen. Nilai ekspor produk industri kehutanan periode Januari-Juli 2012 naik 2,83 persen dibandingkan dengan periode sama tahun 2011.


Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia Purwadi Soeprihanto pada acara diskusi Forum Wartawan Industri di Jakarta, Jumat (18/1/2013). Diskusi itu bertajuk "Dampak Ekspor dan Tantangan Industri Hasil Hutan 2013 Pascapenundaan Voluntary Partnership Agreement dengan Uni Eropa".


"Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor utama dari Indonesia adalah Jepang, China, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Korea Selatan," kata Purwadi.


Kertas merupakan penyumbang terbesar ekspor produk industri kehutanan. Sebagai gambaran, dari nilai total ekspor produk industri kehutanan tahun 2011 sebesar 9,99 miliar dollar AS, kertas menyumbang porsi terbesar dengan nilai ekspor sebesar 4,16 miliar dollar AS.






Editor :


Marcus Suprihadi
















13.41 | 0 komentar | Read More

Doakan Anak Yang Diculik, Nassar Gelar Pengajian


Ilustrasi garis polisi

Ilustrasi garis polisi (sumber: ghettoradio)




Pengajian digelar demi keselamatan Siti Nurjanah alias Nana.

Kasus penculikan anak tiri artis dan pedangdut Nassar KDI - Muzdhalifah membuat keluarga besar Nassar khawatir. Pasalnya pasca penculikan Siti Nurjanah alias Nana oleh 2 orang bercadar di sekolah, hingga malam ini belum ada titik terang keberadaan Nana.

Inilah yang membuat Nassar dan istri menggelar pengajian untuk mendoakan keselamatan Nana di kediaman mereka di kawasan Dadap Tangerang.

"Iya aku mengadakan pengajian di rumah untuk keselamatan anak aku Nana," ungkap Nassar saat ditemui di rumahnya, Kamis (17/1) malam.

Lebih lanjut dirinya berharap agar anaknya segera ditemukan. "Aku berharap agar Nana segera ditemukan. Kalo bisa malam ini juga," lanjut finalis KDI ke 2 itu.

Ditanya tentang kecurigaannya dalang penculikannya, Nassar mengatakan tidak ingin menduga-duga penculik anaknya itu.

"Aku nggak pernah bersuudzon siapa yang tak suka sama saya atau sama ibunya. Moga-moga dia (Nana) selamat," ungkap Nassar.

Bagi pembaca BeritaSatu.com yang mengetahui keberadaan atau melihat Siti Nurjanah dapat menghubungi nomor telepon 085695889613 atau 085719674697.

13.18 | 0 komentar | Read More

Tips Berkendara Saat Banjir dari Rifat Sungkar

Written By Unknown on Kamis, 17 Januari 2013 | 13.50


JAKARTA, KOMPAS.com — Saat ini, hujan dan banjir seakan-akan menjadi musuh utama para pengguna kendaraan di Jakarta. Rifat Sungkar, atlet dan pemerhati otomotif nasional, berbagi tips berkendara saat banjir.


Berkendara di saat banjir menghadirkan tantangan yang berbeda dibandingkan dengan berkendara saat hujan. Risiko dan hal-hal yang harus diantisipasi juga berbeda.


Berikut adalah beberapa tips dari Rifat Sungkar untuk berkendara saat banjir:


Jangan "ngebut" di area banjir


Menurut Rifat, hal utama yang perlu dilakukan adalah jangan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di area banjir. Banyak hal yang dapat terjadi kalau ngebut di area banjir, dari kerusakan bemper, air yang menciprati kaca depan sehingga mengganggu pandangan, kerusakan mesin yang diakibatkan oleh masuknya air, bahkan bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan.


"Mobil sekarang kebanyakan sudah menggunakan sistem injection. Mobil dengan sistem injection akan mempertahankan RPM-nya. Cukup lewati area banjir dengan santai hanya dengan gigi 1. Karena bila di gigi 2 dan selebihnya, RPM pada mobil justru menjadi lebih rendah," kata Rifat.


"Intake" lebih penting daripada knalpot


Banyak orang ketika mengemudikan mobil di area banjir menginjak gas dalam-dalam ditambah dengan "setengah kopling", dengan alasan untuk menjaga agar knalpot tidak kemasukan air. Namun, menurut Rifat Sungkar itu merupakan tindakan yang tidak tepat. Selama mobil masih digas, meskipun perlahan, air tidak akan masuk ke dalam knalpot karena adanya udara yang keluar.


Udara yang dibuang melalui knalpot  terjadi karena ada udara yang masuk melalui intake atau air filter. Yang bisa mengakibatkan kerusakan fatal bukanlah air dari knalpot, tetapi intake yang kemasukan air.


Oleh karena itu, pengendara harus memperhatikan posisi intake kendaraan. Jika posisi intake berada di posisi yang tinggi, tidak perlu khawatir dan cukup santai saja ketika membawa kendaraan melewati area banjir. Namun, bagi yang posisi intake-nya di bawah, mereka harus berhati-hati karena semakin kencang digas, mobil akan menarik udara semakin kencang juga. Pada saat mobil menarik udara, katup intake pun semakin besar terbuka sehingga kemungkinan masuknya air juga semakin besar.


Perhatikan kondisi rem


Ketika melewati area banjir sering kali rem terasa blong. Namun, hal tersebut disebabkan mekanisme rem yang basah dan licin.


Rifat menyarankan para pengendara mobil untuk mencoba rem berkali-kali sampai normal kembali ketika keluar dari area banjir sebelum melanjutkan perjalanan dengan kecepatan normal. Ini terutama untuk mobil dengan mekanisme rem belakang tromol, karena menurut Rifat, rem tromol perlu waktu lebih lama untuk kembali normal dibandingkan rem dengan mekanisme disc-brake.  


"Be prepared!"


Menyiapkan berbagai perlengkapan di mobil yang dapat membantu mengatasi keadaan darurat merupakan hal yang sangat disetujui oleh Rifat. Namun, menurut Rifat, yang lebih penting daripada itu, para pengendara harus memahami fungsi kelengkapan mobil dan perlengkapannya.


Rifat menganjurkan untuk menyediakan lap di mobil, tetapi perlu dipisah antara lap yang digunakan untuk ban dan mesin dengan lap untuk bodi dan kaca. Selain lap, menurut Rifat, air wiper yang mengandung sabun atau konsentrat untuk campuran air wiper yang saat ini banyak dijual di pasaran juga akan membantu membersihkan kaca dengan lebih bersih dan efisien karena visibilitas merupakan hal yang penting.


Namun, yang jauh lebih penting dari kesiapan peralatan dan teknis adalah sikap dan kesiapan mental si pengemudi. Karena kita menggunakan jalan bersama dengan orang lain, perlu agar kita menjaga etika berkendara dan menjaga keselamatan.


Pengemudi juga harus lebih sigap dan hati-hati karena grip pada ban jauh lebih lemah pada lintasan yang basah. Karena grip yang lemah, mobil memerlukan waktu dan jarak yang lebih untuk berhenti atau bermanuver.












13.50 | 0 komentar | Read More

Tips Berkendara Saat Banjir dari Rifat Sungkar


JAKARTA, KOMPAS.com — Saat ini, hujan dan banjir seakan-akan menjadi musuh utama para pengguna kendaraan di Jakarta. Rifat Sungkar, atlet dan pemerhati otomotif nasional, berbagi tips berkendara saat banjir.


Berkendara di saat banjir menghadirkan tantangan yang berbeda dibandingkan dengan berkendara saat hujan. Risiko dan hal-hal yang harus diantisipasi juga berbeda.


Berikut adalah beberapa tips dari Rifat Sungkar untuk berkendara saat banjir:


Jangan "ngebut" di area banjir


Menurut Rifat, hal utama yang perlu dilakukan adalah jangan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di area banjir. Banyak hal yang dapat terjadi kalau ngebut di area banjir, dari kerusakan bemper, air yang menciprati kaca depan sehingga mengganggu pandangan, kerusakan mesin yang diakibatkan oleh masuknya air, bahkan bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan.


"Mobil sekarang kebanyakan sudah menggunakan sistem injection. Mobil dengan sistem injection akan mempertahankan RPM-nya. Cukup lewati area banjir dengan santai hanya dengan gigi 1. Karena bila di gigi 2 dan selebihnya, RPM pada mobil justru menjadi lebih rendah," kata Rifat.


"Intake" lebih penting daripada knalpot


Banyak orang ketika mengemudikan mobil di area banjir menginjak gas dalam-dalam ditambah dengan "setengah kopling", dengan alasan untuk menjaga agar knalpot tidak kemasukan air. Namun, menurut Rifat Sungkar itu merupakan tindakan yang tidak tepat. Selama mobil masih digas, meskipun perlahan, air tidak akan masuk ke dalam knalpot karena adanya udara yang keluar.


Udara yang dibuang melalui knalpot  terjadi karena ada udara yang masuk melalui intake atau air filter. Yang bisa mengakibatkan kerusakan fatal bukanlah air dari knalpot, tetapi intake yang kemasukan air.


Oleh karena itu, pengendara harus memperhatikan posisi intake kendaraan. Jika posisi intake berada di posisi yang tinggi, tidak perlu khawatir dan cukup santai saja ketika membawa kendaraan melewati area banjir. Namun, bagi yang posisi intake-nya di bawah, mereka harus berhati-hati karena semakin kencang digas, mobil akan menarik udara semakin kencang juga. Pada saat mobil menarik udara, katup intake pun semakin besar terbuka sehingga kemungkinan masuknya air juga semakin besar.


Perhatikan kondisi rem


Ketika melewati area banjir sering kali rem terasa blong. Namun, hal tersebut disebabkan mekanisme rem yang basah dan licin.


Rifat menyarankan para pengendara mobil untuk mencoba rem berkali-kali sampai normal kembali ketika keluar dari area banjir sebelum melanjutkan perjalanan dengan kecepatan normal. Ini terutama untuk mobil dengan mekanisme rem belakang tromol, karena menurut Rifat, rem tromol perlu waktu lebih lama untuk kembali normal dibandingkan rem dengan mekanisme disc-brake.  


"Be prepared!"


Menyiapkan berbagai perlengkapan di mobil yang dapat membantu mengatasi keadaan darurat merupakan hal yang sangat disetujui oleh Rifat. Namun, menurut Rifat, yang lebih penting daripada itu, para pengendara harus memahami fungsi kelengkapan mobil dan perlengkapannya.


Rifat menganjurkan untuk menyediakan lap di mobil, tetapi perlu dipisah antara lap yang digunakan untuk ban dan mesin dengan lap untuk bodi dan kaca. Selain lap, menurut Rifat, air wiper yang mengandung sabun atau konsentrat untuk campuran air wiper yang saat ini banyak dijual di pasaran juga akan membantu membersihkan kaca dengan lebih bersih dan efisien karena visibilitas merupakan hal yang penting.


Namun, yang jauh lebih penting dari kesiapan peralatan dan teknis adalah sikap dan kesiapan mental si pengemudi. Karena kita menggunakan jalan bersama dengan orang lain, perlu agar kita menjaga etika berkendara dan menjaga keselamatan.


Pengemudi juga harus lebih sigap dan hati-hati karena grip pada ban jauh lebih lemah pada lintasan yang basah. Karena grip yang lemah, mobil memerlukan waktu dan jarak yang lebih untuk berhenti atau bermanuver.












13.50 | 0 komentar | Read More

KPK Terganggu karena Banjir, Bambang Minta Maaf





KPK Terganggu karena Banjir, Bambang Minta Maaf





Penulis : Icha Rastika | Kamis, 17 Januari 2013 | 13:18 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta, Kamis (17/1/2013), berimbas terhadap kegiatan pemberantasan korupsi. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengakui, KPK tidak dapat bekerja optimal karena listrik di Gedung KPK, Jakarta, dipadamkan akibat banjir.


"Kami meminta maaf kepada masyarakat karena KPK tidak bisa bekerja optimal. Banjir menyebabkan listrik padam sehingga seluruh perangkat kerja tidak bisa digunakan," katanya.


Meskipun demikian, lanjut Bambang, kantor KPK selain yang berlokasi di Kuningan tetap bekerja. Demikian juga para petugas yang berkaitan dengan keamanan dan hal penting lainnya. "Di KPK Kuningan juga dilakukan koordinasi keamanan dan hal penting lainnya tetap berjalan," kata Bambang.


Seperti diberitakan sebelumnya, genangan air sudah masuk ke sebagian gedung KPK. Rumah tahanan KPK yang berlokasi di basement gedung pun terendam air. Akibatnya, KPK memindahkan sementara para tahanan yang berada di sana ke sebuah ruangan di lantai 1 gedung KPK. Tahanan yang mendekam di rutan basement  KPK, antara lain, Direktur Utama PT Hardaya Inti Plantation Hartati Murdaya Poo dan mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom.


Juru Bicara KPK Johan Budi sebelumnya mengatakan hal senada. Menurut Johan, meskipun jadwal pemeriksaan saksi atau tersangka tetap dibuat, belum tentu jadwal tersebut bisa terlaksana. Pasalnya, kemungkinan para teperiksa sulit menjangkau gedung KPK lantaran akses menuju Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, terhambat genangan air.


"Kemungkinan pasti yang diperiksa tidak bisa datang karena kondisi jalan yang banjir," ujarnya.


Seperti diketahui, hujan deras sejak semalam menyebabkan sebagian wilayah Jakarta terendam banjir. Sebagian ruas Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, terendam banjir. Transportasi pun terhenti sementara.


















13.48 | 0 komentar | Read More

Cedera, Taufik Mundur



Malaysia Terbuka Supersries


Cedera, Taufik Mundur





Kamis, 17 Januari 2013 | 13:06 WIB













KUALA LUMPUR, Kompas.com — Pemain tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat, memutuskan mundur dari turnamen bulu tangkis Malaysia Terbuka Superseries karena mengalami cedera.

Taufik, yang tidak diunggulkan di turnamen ini, seharusnya akan menghadapi pemain Malaysia, Daren Liew, pada babak kedua turnamen yang berlangsung di Stadium Putra, Bukit Jalil, Kamis (17/1/2013) ini.

Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 ini sebenarnya unggul dalam dua kali pertemuan menghadapi Daren Liew. Taufik maju ke babak kedua setelah mengalahkan unggulan ketiga asal Vietnam, Nguyen Tien Minh, 10-21, 21-7, 21-9.

Taufik, yang akan mundur sebagai pemain pada 2013 ini, menjadi finalis di Malaysia Terbuka pada 2011.







Editor :


A. Tjahjo Sasongko
















13.41 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.com - Bisnis Keuangan

KOMPAS.com - Bisnis KeuanganKOMPAS.comIHSG Hanya Naik TipisWapres: Wirausaha Harus Praktik dan PraktikBanjir, Waspadai Pergerakan Saham-saham Ini!Boediono: Tiga Syarat Indonesia Jadi Negara MajuAirAsia Tambah Rute dari Semarang dan MakassarBandara Soekarno-Hatta Beroperasi NormalHarga Emas Antam Ikut Terimbas Laporan Bank DuniaDreamliner Masih Favorit Baru dari BoeingIndeks Saham Dibuka Melemah, Bergerak MendatarKekeringan di Amerika Selatan Dorong Harga KedelaiHarga Minyak Naik karena Pasokan di AS TurunRupiah Masih dalam Tekanan Dollar ASEkonomi China Siap Keluar dari PelambatanKemenakertrans Bentuk Satgas Pemantau Ancaman PHKProyeksi Bank Dunia Hantam Harga Emas


Notice: Undefined index: HTTP_USER_AGENT in /www/cyb2-wskcwp-02/public_html/kompascom2011/index.php on line 13
http://www.kompas.com/ News and Service Thu , 17 Jan 2013 13:20:05 +0000 id 2013 Kompas Cyber Media hourly 1 http://www.kompas.com http://www.kompas.com/data/images/logo_kompas_putih.gif 144 20 KOMPAS.com, Lebih Lengkap, Lebih Luas http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/13161385/IHSG.Hanya.Naik.Tipis Thu , 17 Jan 2013 13:16:13 UTC+0700IHSG naik tipis pada akhir sesi pertama perdagangan Kamis 17/1/2013, yakni 0,06 persen menjadi 4.413,52. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/13161385/IHSG.Hanya.Naik.Tipis">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/13161385/IHSG.Hanya.Naik.Tipis http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/12320362/Wapres.Wirausaha.Harus.Praktik.dan.Praktik Thu , 17 Jan 2013 12:32:03 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/07/24/1120034t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Wakil Presiden Boediono menjelaskan, wirausaha tidak hanya cukup masuk dalam kurikulum pendidikan. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/12320362/Wapres.Wirausaha.Harus.Praktik.dan.Praktik">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/12320362/Wapres.Wirausaha.Harus.Praktik.dan.Praktik http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11553334/Banjir..Waspadai.Pergerakan.Saham.saham.Ini Thu , 17 Jan 2013 11:55:33 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/17/1156114-ihsg-menguat-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Banjir yang melanda kota Jakarta menyebabkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG bergerak fluktuatif. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11553334/Banjir..Waspadai.Pergerakan.Saham.saham.Ini">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11553334/Banjir..Waspadai.Pergerakan.Sahamsaham.Ini http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11432778/Boediono.Tiga.Syarat.Indonesia.Jadi.Negara.Maju Thu , 17 Jan 2013 11:43:27 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/12/04/1441595-rzf-wapres-boediono-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono menyatakan, ada tiga syarat bagi Indonesia untuk bisa menjadi negara maju. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11432778/Boediono.Tiga.Syarat.Indonesia.Jadi.Negara.Maju">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11432778/Boediono.Tiga.Syarat.Indonesia.Jadi.Negara.Maju http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11313645/AirAsia.Tambah.Rute.dari.Semarang.dan.Makassar Thu , 17 Jan 2013 11:31:36 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/12/06/1934458t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">AirAsia Indonesia meluncurkan rute internasional dan domestik baru dari dua kota besar, yaitu Semarang dan Makassar. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11313645/AirAsia.Tambah.Rute.dari.Semarang.dan.Makassar">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11313645/AirAsia.Tambah.Rute.dari.Semarang.dan.Makassar http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11251816/Bandara.Soekarno.Hatta.Beroperasi.Normal Thu , 17 Jan 2013 11:25:18 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/12/23/1744298-mye-terminal-1a-bandara-soekarnohatta-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Kemenhub mengatakan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta tetap beroperasi seperti biasa meskipun banjir melanda Jakarta. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11251816/Bandara.Soekarno.Hatta.Beroperasi.Normal">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11251816/Bandara.SoekarnoHatta.Beroperasi.Normal http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/10490046/Harga.Emas.Antam.Ikut.Terimbas.Laporan.Bank.Dunia Thu , 17 Jan 2013 10:49:00 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/09/19/1219387t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">harga emas yang diperdagangkan oleh PT Aneka Tambang mengalami penurunan Rp 3.000 per gram. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/10490046/Harga.Emas.Antam.Ikut.Terimbas.Laporan.Bank.Dunia">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/10490046/Harga.Emas.Antam.Ikut.Terimbas.Laporan.Bank.Dunia http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/10172078/Dreamliner.Masih.Favorit.Baru.dari.Boeing Thu , 17 Jan 2013 10:17:20 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/07/04/0923232t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Salah satu pesawat Dreamliner yang dioperasikan oleh All Nippon Airways Co dilaporkan mengalami kerusakan. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/10172078/Dreamliner.Masih.Favorit.Baru.dari.Boeing">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/10172078/Dreamliner.Masih.Favorit.Baru.dari.Boeing http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/09211316/Indeks.Saham.Dibuka.Melemah..Bergerak.Mendatar Thu , 17 Jan 2013 09:21:13 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/09/27/1650246t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">IHSG pagi ini dibuka melemah tipis 1,632 poin atau sekitar 0,04 persen ke level 4.409,332. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/09211316/Indeks.Saham.Dibuka.Melemah..Bergerak.Mendatar">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/09211316/Indeks.Saham.Dibuka.Melemah..Bergerak.Mendatar http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/09161464/Kekeringan.di.Amerika.Selatan.Dorong.Harga.Kedelai Thu , 17 Jan 2013 09:16:14 UTC+0700Kekeringan yang masih melanda kawasan Amerika Selatan berdampak pada produksi kedelai di daerah tersebut. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/09161464/Kekeringan.di.Amerika.Selatan.Dorong.Harga.Kedelai">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/09161464/Kekeringan.di.Amerika.Selatan.Dorong.Harga.Kedelai http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08580521/Harga.Minyak.Naik.karena.Pasokan.di.AS.Turun Thu , 17 Jan 2013 08:58:05 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/06/28/0652233t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Penurunan pasokan minyak di Amerika Serikat berdampak pada kenaikan harga minyak dunia. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08580521/Harga.Minyak.Naik.karena.Pasokan.di.AS.Turun">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08580521/Harga.Minyak.Naik.karena.Pasokan.di.AS.Turun http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08560485/Rupiah.Masih.dalam.Tekanan.Dollar.AS Thu , 17 Jan 2013 08:56:04 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/04/1922214t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih menyatakan, rupiah masih terjaga di kisaran antara Rp 9.670-Rp 9.690 per dollar AS. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08560485/Rupiah.Masih.dalam.Tekanan.Dollar.AS">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08560485/Rupiah.Masih.dalam.Tekanan.Dollar.AS http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/0839579/Ekonomi.China.Siap.Keluar.dari.Pelambatan Thu , 17 Jan 2013 08:39:57 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/09/19/0820335t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Perekonomian China diperkirakan segera lepas dari siklus pelambatan yang terjadi dalam tujuh triwulan terakhir. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/0839579/Ekonomi.China.Siap.Keluar.dari.Pelambatan">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/0839579/Ekonomi.China.Siap.Keluar.dari.Pelambatan http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08315310/Kemenakertrans.Bentuk.Satgas.Pemantau.Ancaman.PHK Thu , 17 Jan 2013 08:31:53 UTC+0700Kemenakertrans membentuk Satgas Khusus Pemantau Ancaman PHK berkait dengan ancaman sejumlah perusahaan berkait kenaikan UMP. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08315310/Kemenakertrans.Bentuk.Satgas.Pemantau.Ancaman.PHK">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08315310/Kemenakertrans.Bentuk.Satgas.Pemantau.Ancaman.PHK http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08234956/Proyeksi.Bank.Dunia.Hantam.Harga.Emas Thu , 17 Jan 2013 08:23:49 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/07/27/1315009t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Koreksi pertumbuhan ekonomi global yang dilakukan Bank Dunia menghantam harga emas, setelah beberapa hari mengalami kenaikan. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08234956/Proyeksi.Bank.Dunia.Hantam.Harga.Emas">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08234956/Proyeksi.Bank.Dunia.Hantam.Harga.Emas


KOMPAS.com - Bisnis KeuanganKOMPAS.comIHSG Hanya Naik TipisWapres: Wirausaha Harus Praktik dan PraktikBanjir, Waspadai Pergerakan Saham-saham Ini!Boediono: Tiga Syarat Indonesia Jadi Negara MajuAirAsia Tambah Rute dari Semarang dan MakassarBandara Soekarno-Hatta Beroperasi NormalHarga Emas Antam Ikut Terimbas Laporan Bank DuniaDreamliner Masih Favorit Baru dari BoeingIndeks Saham Dibuka Melemah, Bergerak MendatarKekeringan di Amerika Selatan Dorong Harga KedelaiHarga Minyak Naik karena Pasokan di AS TurunRupiah Masih dalam Tekanan Dollar ASEkonomi China Siap Keluar dari PelambatanKemenakertrans Bentuk Satgas Pemantau Ancaman PHKProyeksi Bank Dunia Hantam Harga Emas


Notice: Undefined index: HTTP_USER_AGENT in /www/cyb2-wskcwp-02/public_html/kompascom2011/index.php on line 13
http://www.kompas.com/ News and Service Thu , 17 Jan 2013 13:20:05 +0000 id 2013 Kompas Cyber Media hourly 1 http://www.kompas.com http://www.kompas.com/data/images/logo_kompas_putih.gif 144 20 KOMPAS.com, Lebih Lengkap, Lebih Luas http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/13161385/IHSG.Hanya.Naik.Tipis Thu , 17 Jan 2013 13:16:13 UTC+0700IHSG naik tipis pada akhir sesi pertama perdagangan Kamis 17/1/2013, yakni 0,06 persen menjadi 4.413,52. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/13161385/IHSG.Hanya.Naik.Tipis">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/13161385/IHSG.Hanya.Naik.Tipis http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/12320362/Wapres.Wirausaha.Harus.Praktik.dan.Praktik Thu , 17 Jan 2013 12:32:03 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/07/24/1120034t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Wakil Presiden Boediono menjelaskan, wirausaha tidak hanya cukup masuk dalam kurikulum pendidikan. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/12320362/Wapres.Wirausaha.Harus.Praktik.dan.Praktik">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/12320362/Wapres.Wirausaha.Harus.Praktik.dan.Praktik http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11553334/Banjir..Waspadai.Pergerakan.Saham.saham.Ini Thu , 17 Jan 2013 11:55:33 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2013/01/17/1156114-ihsg-menguat-t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Banjir yang melanda kota Jakarta menyebabkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG bergerak fluktuatif. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11553334/Banjir..Waspadai.Pergerakan.Saham.saham.Ini">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11553334/Banjir..Waspadai.Pergerakan.Sahamsaham.Ini http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11432778/Boediono.Tiga.Syarat.Indonesia.Jadi.Negara.Maju Thu , 17 Jan 2013 11:43:27 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/12/04/1441595-rzf-wapres-boediono-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono menyatakan, ada tiga syarat bagi Indonesia untuk bisa menjadi negara maju. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11432778/Boediono.Tiga.Syarat.Indonesia.Jadi.Negara.Maju">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11432778/Boediono.Tiga.Syarat.Indonesia.Jadi.Negara.Maju http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11313645/AirAsia.Tambah.Rute.dari.Semarang.dan.Makassar Thu , 17 Jan 2013 11:31:36 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/12/06/1934458t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">AirAsia Indonesia meluncurkan rute internasional dan domestik baru dari dua kota besar, yaitu Semarang dan Makassar. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11313645/AirAsia.Tambah.Rute.dari.Semarang.dan.Makassar">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11313645/AirAsia.Tambah.Rute.dari.Semarang.dan.Makassar http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11251816/Bandara.Soekarno.Hatta.Beroperasi.Normal Thu , 17 Jan 2013 11:25:18 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/12/23/1744298-mye-terminal-1a-bandara-soekarnohatta-t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Kemenhub mengatakan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta tetap beroperasi seperti biasa meskipun banjir melanda Jakarta. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11251816/Bandara.Soekarno.Hatta.Beroperasi.Normal">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/11251816/Bandara.SoekarnoHatta.Beroperasi.Normal http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/10490046/Harga.Emas.Antam.Ikut.Terimbas.Laporan.Bank.Dunia Thu , 17 Jan 2013 10:49:00 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/09/19/1219387t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">harga emas yang diperdagangkan oleh PT Aneka Tambang mengalami penurunan Rp 3.000 per gram. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/10490046/Harga.Emas.Antam.Ikut.Terimbas.Laporan.Bank.Dunia">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/10490046/Harga.Emas.Antam.Ikut.Terimbas.Laporan.Bank.Dunia http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/10172078/Dreamliner.Masih.Favorit.Baru.dari.Boeing Thu , 17 Jan 2013 10:17:20 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/07/04/0923232t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Salah satu pesawat Dreamliner yang dioperasikan oleh All Nippon Airways Co dilaporkan mengalami kerusakan. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/10172078/Dreamliner.Masih.Favorit.Baru.dari.Boeing">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/10172078/Dreamliner.Masih.Favorit.Baru.dari.Boeing http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/09211316/Indeks.Saham.Dibuka.Melemah..Bergerak.Mendatar Thu , 17 Jan 2013 09:21:13 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/09/27/1650246t.JPG" align="left" hspace="7" width="120" height="90">IHSG pagi ini dibuka melemah tipis 1,632 poin atau sekitar 0,04 persen ke level 4.409,332. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/09211316/Indeks.Saham.Dibuka.Melemah..Bergerak.Mendatar">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/09211316/Indeks.Saham.Dibuka.Melemah..Bergerak.Mendatar http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/09161464/Kekeringan.di.Amerika.Selatan.Dorong.Harga.Kedelai Thu , 17 Jan 2013 09:16:14 UTC+0700Kekeringan yang masih melanda kawasan Amerika Selatan berdampak pada produksi kedelai di daerah tersebut. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/09161464/Kekeringan.di.Amerika.Selatan.Dorong.Harga.Kedelai">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/09161464/Kekeringan.di.Amerika.Selatan.Dorong.Harga.Kedelai http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08580521/Harga.Minyak.Naik.karena.Pasokan.di.AS.Turun Thu , 17 Jan 2013 08:58:05 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/06/28/0652233t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Penurunan pasokan minyak di Amerika Serikat berdampak pada kenaikan harga minyak dunia. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08580521/Harga.Minyak.Naik.karena.Pasokan.di.AS.Turun">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08580521/Harga.Minyak.Naik.karena.Pasokan.di.AS.Turun http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08560485/Rupiah.Masih.dalam.Tekanan.Dollar.AS Thu , 17 Jan 2013 08:56:04 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/04/1922214t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih menyatakan, rupiah masih terjaga di kisaran antara Rp 9.670-Rp 9.690 per dollar AS. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08560485/Rupiah.Masih.dalam.Tekanan.Dollar.AS">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08560485/Rupiah.Masih.dalam.Tekanan.Dollar.AS http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/0839579/Ekonomi.China.Siap.Keluar.dari.Pelambatan Thu , 17 Jan 2013 08:39:57 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/09/19/0820335t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Perekonomian China diperkirakan segera lepas dari siklus pelambatan yang terjadi dalam tujuh triwulan terakhir. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/0839579/Ekonomi.China.Siap.Keluar.dari.Pelambatan">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/0839579/Ekonomi.China.Siap.Keluar.dari.Pelambatan http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08315310/Kemenakertrans.Bentuk.Satgas.Pemantau.Ancaman.PHK Thu , 17 Jan 2013 08:31:53 UTC+0700Kemenakertrans membentuk Satgas Khusus Pemantau Ancaman PHK berkait dengan ancaman sejumlah perusahaan berkait kenaikan UMP. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08315310/Kemenakertrans.Bentuk.Satgas.Pemantau.Ancaman.PHK">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08315310/Kemenakertrans.Bentuk.Satgas.Pemantau.Ancaman.PHK http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08234956/Proyeksi.Bank.Dunia.Hantam.Harga.Emas Thu , 17 Jan 2013 08:23:49 UTC+0700<img src="http://assets.kompas.com/data/photo/2012/07/27/1315009t.jpg" align="left" hspace="7" width="120" height="90">Koreksi pertumbuhan ekonomi global yang dilakukan Bank Dunia menghantam harga emas, setelah beberapa hari mengalami kenaikan. <a href="http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08234956/Proyeksi.Bank.Dunia.Hantam.Harga.Emas">[...]</a> http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2013/01/17/08234956/Proyeksi.Bank.Dunia.Hantam.Harga.Emas


13.41 | 0 komentar | Read More

Buruh Minta Kapolda Metro Jaya Copot Kapolres Bekasi

Written By Unknown on Rabu, 16 Januari 2013 | 13.50





Buruh Minta Kapolda Metro Jaya Copot Kapolres Bekasi





Penulis : Alsadad Rudi | Rabu, 16 Januari 2013 | 13:34 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com - Para buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno, untuk segera mencopot atau memitasi Kapolres Bekasi Kabupaten karena telah melakukan pembiaran aksi premanisme dan anarkisme terhadap buruh.


"Karena di Bekasi dimulai aksi premanisme dan adu domba antara buruh dan preman," kata Nurdin, pemimpin aksi saat melakukan orasinya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/1/2013).


Dalam orasinya, para buruh juga menceritakan kejadian yang mereka alami pasca aksi unjuk rasa di sebuah perusahaan di Bekasi pada 29 Oktober 2012. Dalam kejadian itu, banyak buruh yang dianiaya oleh preman bersenjata.


"Dalam kejadian di Bekasi pada 29 Oktober, banyak rekan-rekan kami yang terluka akibat sabetan samurai dan pukulan balok yang dilakukan preman. Bahkan, rekan-rekan kami yang tidak tahu apa-apa (tidak ikut demo) juga jadi korban. Pulang kerja tiba-tiba dihadang preman yang bawa samurai dan balok. Polisi cuma diam," kata Nurdin.


Kehadiran para buruh di Mapolda Metro Jaya bersama sejumlah anggota LBH Bekasi, yang menjadi kuasa hukumnya. Para buruh juga menyatakan sejak kejadian pada tanggal 29 Oktober tahun lalu tersebut, beberapa aksi unjuk rasa yang dilakukan buruh di sejumlah tempat selalu disertai dengan kehadiran preman. Dan yang mereka sesalkan, polisi bertindak represif terhadap buruh namun membiarkan preman yang bersenjata dan bertindak anarkis terhadap buruh.


"Kami meminta polisi jangan menangkap buruh padahal buruh punya izin untuk menyampaikan dan menuntut hak-haknya. Tapi polisi membiarkan preman yang jelas-jelas membawa senjata dan bertindak sewenang-wenang terhadap buruh. Polisi jangan mengadu domba buruh dengan preman," kata Suparno, wakil dari LBH Bekasi yang juga berkesempatan melakukan orasi.


Dalam aksi tersebut, para buruh diberi kesempatan untuk berdialog dengan Kapolda Metro Jaya. Sepuluh orang perwakilan buruh menemui Kapolda di ruang kerjanya.


Berita terkait, baca :


DEMO BURUH






Editor :


Hertanto Soebijoto















13.50 | 0 komentar | Read More

Terkait Century, KPK Kembali Periksa Zainal Abidin


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi kembali menjadwalkan pemeriksaan mantan Direktur Direktorat Pengawasan Bank 1 BI, Zainal Abidin, terkait penyidikan kasus dugaan korupsi dana talangan Bank Century, Rabu (16/1/2013). Zainal diperiksa sebagai saksi untuk tersangka kasus itu.


"Diperiksa sebagai saksi," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha.


Zainal diperiksa karena dianggap tahu seputar proses pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) untuk Bank Century. Pada 30 Oktober 2008, Zainal mengirim surat yang ditujukan kepada Gubernur BI (saat itu) Boediono dan Siti Fadjrijah, yang membawahi pengawasan bank umum dan bank syariah. Saat ini, Boediono menjabat sebagai Wakil Presiden RI.


Berdasarkan pemberitaan Kompas, catatan yang dibuat Zainal itu untuk menjawab surat Bank Century No 638/Century/D/X/2008 tertanggal 30 Oktober 2008 kepada Direktorat Pengelolaan Moneter, yang tembusannya disampaikan kepada Direktorat Pengawasan Bank 1 BI. Isinya memohon agar Bank Century diberikan fasilitas repo aset.


Dalam catatannya, Zainal menyatakan, likuiditas Bank Century terus merosot akibat penarikan dana sebesar Rp 937,7 miliar dan 18,4 juta dollar AS. Untuk memenuhi likuiditas dan rasio giro wajib minimum (GWM) harian, Bank Century mengambil dana dari bank lain dengan jumlah semakin meningkat sehingga berpotensi melanggar ketentuan GWM. Dana yang diajukan Bank Century sebesar Rp 1 triliun tersebut direncanakan sebagai bridging (talangan) sebelum bank menerima dana pembayaran surat-surat berharga (SSB) valas yang dimilikinya.


Dengan fasilitas itu, Century bisa meningkatkan dana pihak ketiga dan mengembalikan pinjamannya yang berjangka waktu tiga bulan. Namun, Zainal menyimpulkan, Century memiliki persoalan likuiditas berat akibat penarikan dana besar-besaran (rush). Selain itu, Century juga tergolong insolvent (tak mampu bayar) karena berdasarkan pemeriksaan yang masih berlangsung, rasio kecukupan modal (CAR) bank hanya 2,02 persen. Padahal, aturan BI, CAR bank harus minimal 8 persen.


Pemberian FPJP kepada bank, menurut Zainal, juga tidak banyak menolong. Sebab, sifatnya sementara untuk "menyembuhkan penyakit kronis", likuiditas. Meskipun Zainal menyarankan Century tak layak mendapat FPJP, permohonan Century justru dipenuhi. Bahkan, belakangan diketahui angka yang dipenuhi jauh melebihi keinginan Bank Century, yakni Rp 6,7 triliun.


Terkait proses pemberian FPJP ke Bank Century ini, KPK menduga ada penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Budi Mulya dan Siti Fadjrijah. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka pertama kasus Century.


Berita terkait perkembangan penanganan kasus Bank Century dapat diikuti dalam topik:
Apa Kabar Kasus Century?













13.48 | 0 komentar | Read More

Li Na ke Putaran Ketiga



Australia Terbuka


Li Na ke Putaran Ketiga





Penulis : Fransiskus Pati | Rabu, 16 Januari 2013 | 13:02 WIB













MELBOURNE, KOMPAS.com — Petenis China, Li Na, menang atas Olga Govortsova asal Belarus dengan skor 6-2, 7-5, Rabu (16/1/2013), dalam lanjutan turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne.


Dengan kemenangan tersebut, Li Na dipastikan lolos ke babak ketiga. Sebagai juara Perancis Terbuka 2011, Li Na akan menjadikan Australia Terbuka sebagai kesempatan untuk menambah gelar Grand Slam kedua.


Kemenangan juga diraih petenis asal Ceko yang juga mantan finalis Wimbledon, Tomas Berdych, atas Guillaume Rufin dari Perancis dengan skor 6-4, 6-2, 6-2. Berdych maju ke babak ketiga.



















13.41 | 0 komentar | Read More

Fahmi Idris Jadi Dirut PT Askes





Fahmi Idris Jadi Dirut PT Askes





Penulis : Hamzirwan | Rabu, 16 Januari 2013 | 13:09 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com -- Badan usaha milik negara (BUMN) bidang asuransi kesehatan, PT Askes (Persero), memiliki jajaran manajemen baru. Mantan Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia Fahmi Idris mendapat amanah menjadi Direktur Utama Askes menggantikan I Gede Subawa.


Fahmi langsung menggelar jumpa pers setelah dilantik menjadi Dirut Askes periode 2013-2016 di kantor pusat Askes di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2013). Fahmi akan menggawangi Askes dalam proses peralihan menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sesuai UU BPJS dan UU Sistem Jaminan Sosial Nasional.


Kementerian BUMN juga menunjuk Fajri sebagai Direktur Pelayanan, Endang sebagai Direktur Kepesertaan, Taufik sebagai Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia, Tono sebagai Direktur Keuangan, dan Purnawarman sebagai Direktur Investasi.



















13.41 | 0 komentar | Read More

Puluhan Guru Australia Belajar Budaya di Merapi


Sejumlah pendaki mendokumentasikan saat matahari terbit dari monumen kenangan, Pasar Bubrah, Gunung Merapi yang di capai dari jalur Baru Selo, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. FOTO: ANTARA/Teresia May

Sejumlah pendaki mendokumentasikan saat matahari terbit dari monumen kenangan, Pasar Bubrah, Gunung Merapi yang di capai dari jalur Baru Selo, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. FOTO: ANTARA/Teresia May




"Dalam kunjungannya hingga besok (Rabu, 16/1) mereka melihat kehidupan masyarakat desa di sini terutama di bidang pertanian dan kebudayaan desa."

Sebanyak 32 orang guru Bahasa Indonesia di Australia belajar tentang budaya masyarakat desa di kawasan barat daya Gunung Merapi, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

"Dalam kunjungannya hingga besok (Rabu, 16/1) mereka melihat kehidupan masyarakat desa di sini terutama di bidang pertanian dan kebudayaan desa," kata Koordinator "Jaringan Tlatah Bocah" Kabupaten Magelang Gunawan Julianto di sela menerima rombongan para guru itu di Magelang, Selasa.

Kunjungan mereka difasilitasi "Australian Consortium for "In-Country" Indonesian Studies" (ACICIS).

Mereka tinggal di sejumlah rumah warga di Dusun Sumber di Sanggar Bangun Budaya pimpinan Untung Pribadi dan Dusun Tutup Ngisor, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang di kompleks Padepokan "Tjipto Boedojo Tutup Ngisor" pimpinan Sitras Anjilin.

Mereka diterima oleh Sitras Anjilin dan Untung Pribadi untuk selanjutnya antara lain meninjau areal persawahan padi dan sayuran di desa itu, belajar tentang tarian jaran kepang, menyaksikan anak-anak Merapi menari Gamang, bermain perkusi, serta menikmati musik "uyon-uyon cokekan".

"Diharapkan dengan kegiatan ini mereka semakin tahu secara baik tentang Indonesia dengan kebudayaannya. Bahwa ada sisi lain yang penting untuk mereka ketahui tentang Indonesia, antara lain menyangkut budaya desa, kerukunan, dan kedamaian kehidupan masyarakat di sini," katanya.

Selain itu, katanya, mereka juga menjadi lebih tahu tentang kehidupan sehari-hari anak-anak di desa setempat.

"Peserta kegiatan itu adalah para guru Bahasa Indonesia berasal dari beberapa sekolah di Australia," katanya.

Ia mengatakan kegiatan itu yang keempat kalinya dalam dua tahun terakhir, yang difasilitasi ACICIS, yakni pada 2012 tiga kali dan awal 2013 satu kali.

Pada kesempatan itu secara bergantian Sitras dan Untung menjelaskan tentang aktivitas kebudayaan yang mereka kelola melalui padepokan dan sanggar masing-masing, dengan melibatkan anak-anak dan masyarakat setempat.

13.18 | 0 komentar | Read More

Empat Korban Tertimbun Dievakuasi

Written By Unknown on Selasa, 15 Januari 2013 | 13.50




Longsor


Empat Korban Tertimbun Dievakuasi





Penulis : Antony Lee | Selasa, 15 Januari 2013 | 13:20 WIB













Kompas/Anthony Lee


Tanah longsor menerpa Kampung Cibogo, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/1/2013) pagi. Longsor menimbun lima bangunan dan enam orang.




TERKAIT:





BOGOR, KOMPAS.com -- Empat anggota keluarga Maman yang tertimbun tanah longsor di Desa Cipayung, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/1/2013) pagi, akhirnya bisa dievakuasi pada pukul 13.00. Semua dalam kondisi meninggal dunia.


Empat anggota keluarga Maman, ialah istrinya Inem serta tiga anaknya, Roni, Robi, dan Ita. Sebelumnya, dua korban tertimbun sudah lebih dulu dievakuasi, yakni Haris dan Hendi. Sementara itu, Maman ditenangkan oleh anggota keluarganya yang lain.


"Kami akan mencoba memikirkan kemungkinan relokasi untuk warga yang berada di lokasi berbahaya seperti ini," kata Wakil Bupati Bogor Karyawan Fathurachman saat ditemui di lokasi longsor.


















13.50 | 0 komentar | Read More

Ini Alasan Komisi III Tak Tegur Daming


JAKARTA, KOMPAS.com - Pernyataan kontroversial calon hakim agung Muhammad Daming Sunusi (bukan Sanusi) dalam fit and proper test seleksi hakim agung di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat kemarin, Senin (14/1/2013) ramai dibicarakan. Candaan Daming soal kasus pemerkosaan pun menimbulkan kecaman. Tetapi, saat seleksi kemarin mengapa tidak ada satu pun anggota DPR yang menegur Daming. Para wakil rakyat ini justru tertawa atas candaan Daming itu.


Wakil Ketua Komisi III Al Muzammil Yusuf berdalih bahwa ketika itu seluruh anggota Dewan tidak ada yang melihat pernyataan Daming sebagai candaan. "Kami tidak anggap becanda itu suatu hal yang serius. Saya bersama staf di belakang bahkan bilang ini luar biasa yang dikatakan calon hakim. Dia tidak bisa membedakan pemerkosaan, perzinahan dengan selingkuh," ujar Muzammil, Selasa (15/1/2013), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.


Muzammil menuturkan, ketika itu memang tidak ada anggota Dewan yang menegur. Ia beralasan sudah menjadi kesepakatan di Komisi III di dalam forum fit and proper test tidak ada ruang untuk tanggapan. "Forum fit and proper test itu untuk ungkap calon apa adanya. Selama 1,5 jam kita tanyakan, dan dijawab, tanpa ada tanggapan lagi," tutur Muzammil.


Ia mengatakan forum fit and proper test berbeda dengan rapat kerja di mana anggota Dewan bisa melakukan interupsi untuk menanggapi jawaban dari pihak yang diundang Komisi. "Di forum itu, pendapat sudah kami dapatkan dia. Penilaian akhir kami serahkan ke fraksi masing-masing," tuturnya.


Pernyataan ini berawal ketika anggota Komisi III meminta opini Daming terkait hukuman mati bagi pelaku pemerkosaan saat yang bersangkutan menjalani uji kepatutan dan kelayakan, Senin.


Daming pun langsung menjawab, "Yang diperkosa dengan yang memerkosa ini sama-sama menikmati. Jadi, harus pikir-pikir terhadap hukuman mati."


Seusai menjalani uji kepatutan dan kelayakan, Daming mengatakan, jawabannya yang disampaikan bertujuan mencairkan suasana.


Selengkapnya, ikuti di topik pilihan:
PERNYATAAN DAMING SOAL PERKOSAAN













13.48 | 0 komentar | Read More

VO2Max Pemain Timnas Rendah



Timnas


VO2Max Pemain Timnas Rendah





Penulis : Agung Setyahadi | Senin, 14 Januari 2013 | 22:35 WIB












JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar pemain yang menjalani pemusatan latihan tim nasional Pra Piala Asia 2015, memiliki kapasitas VO2Max di bawah standar. Para pemain juga perlu meningkatkan kebugaran fisiknya, sebelum menjalani laga krusial melawan Irak pada 6 Februari.


Dokter timnas Syarif Alwi, Senin (14/1/2013) di Jakarta, menjelaskan, sebagian besar pemain masih harus meningkatkan kapasitas VO2Max menjadi 60. Saat ini, hanya ada dua pemain yang mendekati angka 60 yaitu sayap serang Andik Vermansah dan Mario Aibekop.


VO2Max adalah volume maksimal Oksigen yang diproses oleh tubuh saat berkegiatan intensif. Timnas saat ini menjalani pemusatan latihan di Medan, Sumatera Utara.


"Tidak ada yang mencapai 60, hanya dua pemain ini yang mendekati di level 57,27," ujar Syarif.


Di bawah kedua pemain ini, ada gelandang muda Rasyid Assyahid Bakri yang mencapai level 56,72. Sementara sayap serang Hendra Adi Bayauw, pemain bertahan Novan Setya Sasongko, dan pemain tengah Taufiq berada di level 55.


"Pemain lainnya berada dalam rentang 52-54. Idealnya, VO2Max pemain sepak bola di atas 60. Mereka masih memiliki peluang menaikan VO2Max, yang 54 masih bisa naik mendekati 60 di akhir pemusatan latihan jika mereka serius memperbaiki kondisinya," tegas Syarif.


Beberapa pemain yang berada dalam rentang 52-54, antara lain Nopendi, Syaiful Indra Cahya, Oktovianus Maniani dan Agung Supriyanto. Syarif juga mengatakan ada empat pemain yang VO2Max di level 50. Mereka ini akan sulit mencapai level 60.




















13.41 | 0 komentar | Read More

Asian Agri Pastikan Ajukan PK


JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Asian Agri Group Muhammad Dja'far Assegaf memastikan akan mengajukan peninjauan kembali (PK). Hal itu menyusul putusan Mahkamah Agung (MA) yang memberikan denda Rp 2,5 triliun terkait kasus penggelapan pajak kepada perseroan.


"Kita akan mengajukan PK segera setelah mendapat salinan keputusan MA," kata Assegaf saat konferensi pers di Wisma Nusantara Jakarta, Selasa (15/1/2013).


Menurut Assegaf, proses peninjauan kembali ini memang tidak akan menghalangi proses eksekusi dari MA yang akan dilakukan. Namun pihak Asian Agri masih memungkinkan untuk terus maju dalam PK karena masih ada hal-hal yang dinilai kurang tepat menurut perseroan.


Dalam pertimbangan kuasa hukum Asian Agri, seharusnya yang diadili oleh pihak pengadilan dan Mahkamah Agung (MA) adalah terdakwa Suwir Laut yang merupakan asisten Vincentius Amin Sutanto (mantan financial controller Asian Agri). Namun kenyataannya, yang menanggung hal ini adalah 14 perusahaan Asian Agri Group yang harus didenda membayar pajak senilai Rp 2,5 triliun.


Padahal 14 perusahaan Asian Agri Group ini sudah membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku. Sehingga ini yang dinilai tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. "Dari 14 perusahaan Asian Agri Group, 8 perusaaan itu sudah inkrah telah membayar pajak. Ini sudah selesai. Namun yang 6 perusahaan ini masih proses, tapi menurut sepengetahuan kami, 6 perusahaan itu juga sudah membayar pajak," tambahnya.


Kuasa hukum Asian Agri Group Luhut Pangaribuan menambahkan perseroan masih memungkinkan untuk mengajukan PK tanpa harus mengajukan bukti baru (novum). Sehingga pihaknya akan terus melakukan PK untuk menyelesaikan masalah ini. "Kami mengajukan PK karena ada pertentangan keputusan dan kami menganggap ada kekhilafan hakim atas putusan MA yang dibuat," kata Luhut.


Pertentangan keputusan ini adalah terkait kewajiban membayar pajak dari 14 perusahaan Asian Agri Group yang sudah mendapat keputusan inkrah dari MA. "Jadi tidak mungkin kami membayar pajak dua kali. Sementara yang harus diadili adalah Suwir Laut dan itu pun juga sudah diadili," tambahnya.


Sedangkan kekhilafan hakim itu terkait hakim MA Djoko Sarwono yang memutuskan perkara Asian Agri Group hanya satu bulan menjelang pensiun. "Padahal biasanya hakim yang akan pensiun itu tidak diberikan perkara baru. Ini malah aneh. Dia memutuskan perkara kurang dari sebulan. Biasanya kasasi di MA itu perlu waktu tahunan," kata Assegaf.


Dengan kondisi itu, Assegaf menilai bahwa hakim Djoko Sarwono sedang mencari muka kepada pemerintah bahwa saat menjelang pensiun maka hakim tersebut memberikan keputusan yang kontroversial. "Apa yang harus dieksekusi, orang tidak melanggar kok dieksekusi. Tampaknya hakim itu ingin mengesankan say goodbye si hakim sebagai hakim yang baik-baik," katanya.


General Manager Asian Agri Group Freddy Widjaja menambahkan pihaknya sudah melakukan pembayaran pajak sesuai ketentuan berlaku, khususnya untuk periode 2002-2005. Pada periode tersebut, total penghasilan bersih Asian Agri ini adalah Rp 1,24 triliun. "Jika pajak yang dikenakan sebesar Rp 1,25 triliun, maka tarif pajak yang dikenakan adalah sebesar 100 persen," kata Freddy.


Menurut Freddy, hingga periode itu, Asian Agri Group sebenarnya sudah menulis surat 21 kali kepada Direktur Jenderal Pajak bahkan kepada Menteri Keuangan untuk menanyakan mengenai dugaan kekurangan pembayaran pajak yang dimaksud. Namun. menurutnya,  meski perusahaan telah melakukan konfirmasi, Asian Agri tidak mendapat tanggapan positif dari Dirjen Pajak.


Dengan putusan perkara MA ini dan menghukum 14 perusahaan untuk membayar denda Rp 2,5 triliun, Freddy menganggap bahwa putusan tersebut non executable. Artinya putusan itu tidak berdasar karena 14 perusahaan itu (8 perusahaan sudah membayar pajak dan 6 perusahaan masih dalam proses penyelesaian pajaknya).






Editor :


Erlangga Djumena









13.41 | 0 komentar | Read More

Sean dan Regina Siap Rekaman di Studio Legendaris Inggris

"Enggak ada yang bedakan record di sini atau di sana."

Setelah berhasil menembus babak grand final Indonesian Idol 2012, mereka dijanjikan untuk mencicipi studio SSR (School and Sound Recording) yang terdapat di Manchester, Inggris di pertengahan bulan ini.

Sean dan Regina akan menyiapkan lagunya sendiri ketika mendapat kesempatan untuk rekaman di tempat yang pernah digunakan The Smith kala menggarap album-album mereka di masa keemasannya.

"Enggak ada yang bedakan record di sini atau di sana, di Indonesia juga ada studio yang peralatannya wow banget. Tapi lebih untuk dapat atmosfer dan nilai historikalnya," kata Sean saat ditemui di kawasan Jakarta Barat, Senin (14/01).

Tak hanya menjajal studio rekaman legendaris, Sean dan Regina juga berkesempatan menyapa warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Inggris, khususnya di KBRI pada 19 Januari 2013.

Masing-masing dari mereka diminta untuk menyanyikan dua buah lagu nantinya.

"Aku Andaikan Kau Datang Kembali dan Someone Like You. Aku senang banget, karena enggak terlalu susah, biasa aku bawakan. Seneng bisa berbagi dengan teman-teman Indonesia di London," kata Regina.

Bagi kedua finalis Indonesian Idol 2012 ini, kesempatan tampil di benua biru tersebut merupakan sesuatu yang sangat berharga dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

"Itu mimpi terbesar penyanyi di seluruh dunia manapun. Enggak ada lagi yang bisa diucapkan selain syukur," tukasnya.

13.18 | 0 komentar | Read More

Polres Jaksel Periksa Empat Saksi Crane Maut

Written By Unknown on Senin, 14 Januari 2013 | 13.50


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Jakarta Selatan telah memeriksa sejumlah saksi peristiwa kecelakaan kerja akibat patahnya crane proyek pembangunan apartemen Green Lake View, Ciputat, Tangerang Selatan.


"Saksi yang sudah diperiksa oleh penyidik Polres Jakarta Selatan ada empat orang," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Aswin, Senin (14/1/2013).


Sejumlah orang yang diperiksa itu, lanjut Aswin, adalah kepala mekanik berinisial B, operator berinisial H, kemudian seorang saksi berinisial HH, dan kepala perusahaan berinisial AG. Aswin mengatakan, polisi juga turut memanggil P, manajer operasional perusahaan.


"Sampai saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Semua masih dalam penyelidikan, dan penyelidik akan melakukan penyelidikan yang mendalam terkait itu," ujar Aswin.


Ia mengatakan apabila pihak yang bertanggung jawab dalam insiden itu dan terbukti bersalah atau lalai sehingga menyebabkan adanya kecelakaan tersebut, polisi bisa menjerat dengan Pasal 359 KUHP tentang kesalahan (kelalaian) yang menyebabkan orang lain meninggal dunia dan juga akan diterapkan juga pasal tentang ketenagakerjaan.


Saat ini, Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Polri juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi crane yang patah tersebut.


"Untuk di TKP informasinya sedang dilakukan pemeriksaan TKP oleh Puslabfor Polri. TKP ditutup dengan police line dan dilakukan olah TKP," tutup Aswin.


Seperti diberitakan sebelumnya, tiga pekerja proyek pembangunan apartemen Green Lake View, Jalan Dewi Sartika RT 02 RW 09, Ciputat, Tangerang Selatan, tewas akibat tertimpa tower crane yang patah, Minggu (13/1/2013) sekitar pukul 15.30 WIB.


Tiga korban tewas bernama Jalil (45), Leman (50), dan Yoto (30). Satu orang korban luka bernama Wanto (25) masih dalam perawatan di Rumah Sakit Sari Asih.


Saat evakuasi jenazah kemarin, petugas gabungan yang terlibat sempat kesulitan memindahkan para korban tewas. Medan yang berat menjadi salah satu penghambat. Besi-besi tajam dan kayu, serta hujan yang terus turun sempat membuat evakuasi berlangsung hingga malam.


Petugas juga mesti waspada terhadap kondisi crane yang dalam posisi melengkung serta membahayakan apabila berada di dekat lokasi. Atas insiden tersebut, pihak Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan kemudian mengambil alih menangani kasus itu.













13.50 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger