Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Sedan BMW \"Nyemplung\" di Kolam Bundaran HI, Sopir Diduga Mabuk

Written By Unknown on Sabtu, 24 Agustus 2013 | 13.50

 — Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono menduga pengemudi sedan BMW yang "nyemplung" di kolam Bundaran Hotel Indonesia sedang dalam keadaan mabuk.

Saat itu, pengemudi BMW bernomor polisi B 291 JL atas nama Samuel Judi Saputra (25) berjalan dari arah selatan menuju Jalan MH Thamrin.

"Sesampainya di Bundaran HI, karena kurang konsentrasi, kendaraan menabrak trotoar dan masuk ke dalam kolam," kata Hindarsono, kepada wartawan, Sabtu (24/8/2013).

Saat ini, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan kepada pengemudi yang diduga mabuk itu di Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Metro Jaya. Adapun pemeriksaan kesehatan yang dilakukan adalah tes urine. Kendati demikian, menurut dia, tes urine itu belum diketahui hasilnya.

"Kami sedang menunggu hasil tes urine dari pengemudi yang diduga mabuk. Untuk kemudian membuat laporan, guna proses lebih lanjut," kata Hindarsono.

Akibat peristiwa tersebut, pengemudi tidak mengalami luka-luka. Begitu pula dengan kendaraan yang dikemudikannya, tidak mengalami kerusakan.

Setelah peristiwa, petugas kepolisian mengamankan pengemudi beserta barang bukti, kendaraan sedan BMW bernomor polisi B 291 JL di Satuan Laka Lantas Polda Metro Jaya.

Insiden tersebut terjadi pada Sabtu pagi ini sekitar pukul 05.15 WIB, sebuah sedan BMW tercebur ke dalam kolam Bundaran HI. BMW berwarna abu-abu keluaran tahun 2006 itu berhasil diangkat dari kolam sekitar pukul 06.20 WIB. Pengemudi diketahui bernama Samuel Judi Saputera yang bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan swasta.

13.50 | 0 komentar | Read More

Langgar Aturan Kampanye, Parpol dan Caleg Akan Dipermalukan





JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan memberi sanksi peringatan bagi partai politik (parpol) dan calon anggota legislatif (caleg) yang melanggar aturan kampanye. KPU juga berkomitmen memublikasikan peringatan tersebut agar memberi efek jera bagi para pelanggar.

“KPU akan memberi sanksi peringatan administratif. Peringatan itu kan punishment yang lebih kuat daripada dipidana. Peringatan akan dipublikasikan. Itu sanksi sosial yang membuat jera,” ujar Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah saat dihubungu, Sabtu (24/8/2013).

Dia mengatakan, dalam melakukan penertiban dan penegakan hukum atas pelanggaran kampanye, KPU akan bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Dewan Pers, dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

Pelanggaran, ujarnya, termasuk soal isi, tempat, jumlah, dan kampanye di luar jadwal yang ditetapkan.

Adapun dugaan pelanggaran pidana pemilu dalam pelaksanaan kampanye akan ditindaklanjuti Bawaslu dengan menyampaikannya kepada kepolisian. “Kalau pidana, Bawaslu memproses ke kepolisian. Kalau Bawaslu mengindikasikan ini sanksi administratif, baru sanksi teguran. KPU ingin menciptakan suasana kampanye yang sehat,” tutur Ferry.

Anggota Bawaslu Nelson Simanjuntak mengungkapkan, pelaksanaan kampanye di luar jadwal yang ditetapkan merupakan tindakan pidana.




Editor : Egidius Patnistik
















13.48 | 0 komentar | Read More

Carsten Mogensen/Carolina Marin, Kemenangan Terakhir Banga Beats





PUNE, KOMPAS.com - Pebulu tangkis asing yang dibeli Banga Beats pada Indian Badminton League (IBL), Carsten Mogensen (Denmark)/Carolina Marin (Spanyol), memberikan satu-satunya sumbangan angka untuk tim, saat bertemu Pune Pistons, di Pune Sports Complex, India, Jumat (23/8/2013).

Mogensen/Marin harus berjuang keras untuk mendapatkan kemenangan atas Joachim Fischer Nielsen (Denmark)/Ashwini Ponnappa (India), lewat pertandingan tiga game 20-21, 21-14, 11-8, dalam 45 menit.

Ini adalah satu-satunya kemenangan Bangga Beats pada pertandingan ini. Sebelumnya, empat wakil mereka tak ada yang bisa mencuri kemenangan atas Pue Pistons, termasuk Mogensen yang turun pada partai ketiga nomor ganda putra.

Mogensen yang berpasangan dengan Akshay Dewalkar (India), kalah dari Fischer Nielsen/Tan Wee Kiong (Malaysia), 18-21, 18-21.

Pada partai kedua nomor tunggal putri, Marin juga harus menelan kekalahan, saat bertemu pebulu tangkis senior asal Jerman, Juliane Schenk, 20-21, 10-21.

Kemenangan Mogensen/Marin menghadirkan senyuman di kubu Banga Beats, meski meraka harus mengakui kekalahan 1-4 dari Pune Pistons.

"Pertandingan tadi sangat ketat. Kami telah memprediksi hal itu sebelum bertanding. Kami hanya berusaha untuk menikmati pertandingan dengan dukungan penonton yang begitu meriah. Mencoba untuk tersenyum dan bersikap santai membuat kami lebih nyaman saat bermain," kata Mogensen usai pertandingan.

Pune Pistons (PP) vs Banga Beats (BB), 4-1:
Tunggal Putra: Anup Sidhar (India) (PP) v Hu Yun (Hongkong) (BB) [21-12, 21-18]
Tunggal Putri: Juliane Schenk (Jerman) (PP) v Carolina Marin (Spanyol) (BB)[21-20, 21-10]
Ganda Putra: Joachim Fischer Nielsen (Denmark)/Tan Wee Kiong (Malaysia) (PP) v Carsten Mogensen (Denmark)/ Akshay Dewalkar (India) (BB) [21-18, 21-18]
Tunggal Putra: Saurabh Verma (India) (PP) v Kashyap Parupalli (India) BB [19-21, 21-18, 11-4]
Ganda Campuran: Joachim Fischer Nielsen (Denmark)/Ashwini Ponnappa (India) (PP) v Carsten Mogensen (Denmark)/Carolina Marin (Spanyol) (BB) [21-20, 14-21, 11-8]




Editor : Pipit Puspita Rini















13.42 | 0 komentar | Read More

Si Bodoh Besar, Ahok Center, dan Sampul Lecek

Written By Unknown on Jumat, 23 Agustus 2013 | 13.50





JAKARTA, KOMPAS.com — "Si Bodoh Besar dari Owari". Julukan itu melekat pada salah satu tokoh paling kontroversial, tetapi juga paling menentukan di Jepang, Oda Nobunaga (1534-1582).

Nobunaga adalah anak penguasa Provinsi Owari, Oda Nobuhide (1508-1549), sekaligus pewaris klan Oda. Namun, perilaku dan cara berpikir Nobunaga tak menunjukkan bahwa ia adalah pewaris klan.

Soal penampilan, misalnya, Nobunaga suka melepas bagian dalam kimononya sehingga kedua bahunya terlihat telanjang. Dia pun menguncir rambut dengan cara mengikat rambut bagian tengah atas kepala, berdiri tegak, seperti cara mengikat rambut rakyat biasa.

Nobunaga juga suka menghiasi pinggangnya dengan kantong-kantong berisi nasi kepal dan batu api, hal yang tak lazim bagi bangsawan. Ia suka bermain dengan anak-anak yang dianggap nakal di wilayahnya pada umur 15 tahun.

Soal gaya bicara, Nobunaga pun kerap jadi olok-olokan dan bahan tertawaan karena cara bicara yang terbuka dan apa adanya. Ayahnya yang jelas-jelas penguasa klan, dia panggil hanya dengan "Nobuhide".

Karena semua kelakuan dan gaya "nyentrik" itu, Nobunaga pernah akan disingkirkan anggota klan Oda dengan target pewaris klan beralih ke Kanjuro Nobuyuki. Mereka berpendapat klan akan hancur bila dipimpin Nobunaga.

Namun, ada Hirata Masahide. Dia adalah satu dari sedikit orang yang paling sabar menghadapi Nobunaga. Orang yang dipercaya Nobuhide mengasuh Nobunaga ini sangat menyayangi Nobunaga karena melihat di balik semua ketidaklaziman perilaku itu ada keistimewaan yang dimiliki Nobunaga.

Selain Masahide, orang yang bisa meraba keistimewaan Nobunaga adalah Noh, perempuan yang dijodohkan menjadi istri Nobunaga, lalu ada juga mertuanya, Saito Dosan (1494-1556).

Sebelum jadi mertua Nobunaga, Dosan pernah berpikir hendak membunuh Nobunaga untuk merebut Owari. Namun, pada akhirnya, Dosan justru rela berperang melawan anaknya sendiri, Saito Yoshitatsu, untuk menyelamatkan Nobunaga. Noh yang semula merasa jauh lebih cerdas daripada Nobunaga pada akhirnya menjadi pengagum nomor satu Nobunaga.

Sejarah Jepang mencatat, penilaian Masahide, Noh, dan Dosan tentang Nobunaga terbukti tidak meleset. Di balik sikap tak jamak, kasar, dan angkuh, Nobunaga punya pandangan tajam dan jauh ke depan.

Basuki Tjahaja Purnama

Hari-hari ini, sosok Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengundang sorotan serupa seperti yang pernah diterima Nobunaga. Banyak orang mengangkat alis, mengernyitkan dahi, menghela napas, bahkan menggeleng-gelengkan kepala karena sikap dan tutur katanya yang lugas dan apa adanya berbeda dari rata-rata pejabat maupun pemimpin di negeri ini.

Basuki pun menjadi fokus kecaman ketika bersikap keras terhadap pedagang kaki lima serta warga bantaran waduk dan sungai. Dia juga bersikap skeptis terhadap jajaran birokrasi "warisan" pemerintahan periode sebelumnya setelah menemukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rusun Marunda tak jujur dalam bekerja.

Tanda tanya besar pun dilayangkan kepada Basuki ketika tiba-tiba muncul Ahok Center yang dituding berkolusi menggunakan nama Ahok untuk menggarap proyek DKI Jakarta. Cerita latar kehadiran lembaga ini baru muncul belakangan.

Tak banyak orang tahu bahwa kehadiran Ahok Center terkait dengan persoalan di Rusun Marunda. Setelah menemukan ketidakjujuran oknum birokrasi menangani rusun tersebut, Basuki menugaskan Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara Ika Lestari Adji untuk menyalurkan bantuan dari perusahaan (corporate social responsibility/ CSR) ke Rusun Marunda.

Karena kekurangan orang, Basuki meminta seorang akuntan membantu memeriksa unit-unit rusun. Akuntan ini kemudian meminta bantuan sejumlah relawan, dan relawan inilah yang menjadi cikal bakal Ahok Center.

Menjadi lucu ketika Ahok Center dipermasalahkan karena sejarahnya, sementara pekerjaan penyaluran CSR sejauh ini terbukti lancar saat birokrasi "warisan" rezim sebelumnya jelas-jelas ketahuan tak jujur.

Soal stigma

Kembali ke kisah Nobunaga. Jauh hari baru bisa dipahami, Nobunaga memilih bermain dengan anak-anak yang dicap nakal di wilayahnya karena dia melihat orang-orang kepercayaan Nobuhide tak setia bahkan berencana menjegal hak warisnya. Dari "anak-anak nakal" itu, Nobunaga memilih beberapa orang yang terbukti bisa dipercaya, salah satunya Maeda Inuchiyo.

Nobunaga selalu mengantongi batu api ke mana pun dia pergi, ternyata adalah bagian dari percobaan membawa peluru dan mesiu. Setelah Nobuhide mangkat, dia menggiatkan pandai besi untuk membuat senapan dan menyusun mekanisme tempur untuk pasukan bersenapan dengan bermodal pengalaman uji coba itu. Semua dilakukan saat orang-orang lain hanya sibuk menertawakan, mencemooh, bahkan berencana menelikungnya.

Setelah Dosan meninggal dalam perang melawan Yoshitatsu, Nobunaga menempati kastel Kiyosu. Lagi-lagi dia menunjukkan gaya dan kebijakan berbeda dengan kelaziman. Penguasa kastel lain memungut pajak pada orang lewat, Nobunaga justru meniadakan pungutan untuk siapa pun yang melintas dan berlindung di kastil Kiyosu.

Hasilnya, Kiyosu jadi tujuan orang dari segala penjuru. Ekonomi dan budaya Kiyosu pun maju pesat karenanya. Kebijakan Nobunaga membuat Kiyosu memiliki tukang senapan, pembuat sarung pedang, dan pembuat baju zirah besi, barang-barang penting pada eranya yang tak terpikir oleh penguasa lain saat itu.

Dari sejumlah keistimewaan Nobunaga, yang terbesar barangkali adalah kemampuannya menilai kualitas orang. Setidaknya, itu tampak ketika ia mencegah Nobuhide membunuh Matsudaira Takechiyo (1543-1616) dan merekrut Kinoshita Tokichiro (1536-1598).

Tokichiro akan melanjutkan perjuangan Nobunaga menyatukan Jepang dan dikenal sebagai Taiko bernama Toyotomi Hideyoshi, sementara Takechiyo menjadi penguasa Jepang dan dikenal dengan nama Tokugawa Ieyasu.

Biar waktu bicara


Basuki memang bukan Nobunaga dan sejarahnya pun belum selesai. Namun, lucu bila penyaluran CSR hanya mempersoalkan keterlibatan Ahok Center, tak obyektif melihat ketidakberdayaan birokrasi menggarapnya dengan benar.

Menjadi lucu pula bila penataan PKL dan permukiman di bantaran hanya mengolok-olok "gaya preman" Basuki saat bicara, tetapi tak ada yang mencermati sebuah sitstem sedang diletakkan pada fondasi awalnya.

Nobunaga mungkin tak akan pernah menyatukan Owari kalau saja tetap memakai orang-orang lama yang dulu dipercayai Nobuhide. Demikian pula Basuki dengan gayanya bisa jadi tak akan bisa bekerja dengan orang-orang warisan birokrasi sebelumnya, yang belum-belum sudah sibuk mencibirkan bibir daripada mencoba mengikuti arah langkah pimpinan barunya.

"Kesulitan utama memang adalah membenahi sistem dan itu sudah berjalan," aku Basuki dalam sebuah kesempatan. Bukan berarti pula, kata dia, sistem perekrutan yang dia pakai bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengabaikan begitu saja soal jenjang karier para pegawai negeri di wilayahnya.

"Betul ICW bilang. Kesulitan utama itu bagaimana sistem jalan, bukan (hanya jalan) karena ada Pak Jokowi dan saya kan. Karena itu, kita mau bikin seleksi promosi terbuka lagi.  Nah, sistemnya harus kami bikin. Kami pengen yang (pakai) semacam karya tulis itu loh. Jadi, passion-nya (kelihatan) ke mana. Itu yang kami pengen tahu," ujarnya.

Namun, sementara sistem diperbaiki, pembangunan tak boleh berhenti. Selama itu pula, peran pihak ketiga tidak bisa diprotes, kecuali jika memang terjadi pelanggaran, misalnya korupsi. Ini hanya soal waktu untuk membuktikan keberhasilan maupun kegagalan apa pun sistem yang sedang ingin diwujudkan kepemimpinan Jakarta pada hari ini.

Basuki dan Nobunaga adalah contoh buku dengan sampul tak menarik. Karena sudah tiada, "isi buku" Nobunaga sudah bisa ditakar. Untuk Basuki, tak adil menilainya sekarang karena ia dan Jokowi belum setahun menjabat.

"Si Bodoh dari Owari" terbukti tak sebodoh yang orang kira. Jangan sampai Basuki salah dinilai hanya karena sikapnya tak biasa dan berbeda dengan yang pernah ada. Biar sejarah yang nanti mencatat hasil akhir perjalanan kelugasan dan gaya tak lazim Basuki. Lagi pula, bukankah saat terbaik mendapatkan teman sejati adalah pada saat-saat terburuk?





Editor : Palupi Annisa Auliani
















13.50 | 0 komentar | Read More

Dua Kejanggalan dalam Perubahan Peraturan Menkeu di Proyek Hambalang






JAKARTA, KOMPAS.com — Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjukkan adanya kejanggalan dari Peraturan Menteri Keuangan (PMK). BPK menduga adanya upaya legalisasi penyimpangan yang terjadi pada proyek Hambalang dalam pencabutan PMK Nomor 56/PMK.02/2010 dan diganti dengan PMK Nomor 194/PMK.02/2011 tentang tata cara pengajuan persetujuan kontrak tahun jamak dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.

Apa saja indikasi kejanggalan dari perubahan peraturan yang diteken Menteri Keuangan itu?

Ketua BPK Hadi Poernomo menjelaskan, perubahan PMK itu tidak mengubah substansi dari persoalan Hambalang. Hanya, perubahan PMK itu meniadakan persyaratan yang diperlukan dalam proses pengajuan kontrak tahun jamak.

"Ada suatu persyaratan di PMK 56 yang mewajibkan adanya rekomendasi pendapat teknis dari menteri teknis. Ini pada PMK 194 sudah tidak ada lagi," ujar Hadi di Kompleks Parlemen seusai menyerahkan hasil audit tahap II kepada pimpinan DPR, Jumat (23/8/2013).

Hadi mengungkapkan, untuk mendapatkan kontrak tahun jamak, dibutuhkan keputusan dari DPR terkait perlunya proyek itu menjadi kontrak tahun jamak.

"Ini (di aturan baru) enggak ada juga sehingga kami memandang ini perlu karena akan terjadi Hambalang-Hambalang lainnya," kata Hadi.

Saat ditanya soal peran Menteri Keuangan dalam proyek Hambalang, Hadi tak mau berkomentar. Ia hanya menegaskan BPK bertugas menyajikan fakta. Persoalan keterlibatan selanjutnya diserahkan ke aparat penegak hukum.

Setelah diserahkan ke DPR, laporan hasil pemeriksaan tahap II proyek Hambalang akan langsung diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada Jumat siang ini. Adapun, dalam hasil audit tersebut, total kerugian negara yang terjadi dalam proyek Hambalang mencapai Rp 463,67 miliar.

Berdasarkan hasil auditnya, BPK menyimpulkan terdapat indikasi penyimpangan dan atau penyalahgunaan wewenang yang mengandung unsur penyimpangan pidana. Penyimpangan terjadi pada proses pengurusan atas hak tanah, izin bangun, proses lelang, proses persetujuan RKA/KL, persetujuan tahun jamak, pelaksanaan konstruksi, pembayaran dan aliran dana, yang diikuti dengan rekayasa akuntansi.




Editor : Inggried Dwi Wedhaswary







Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:











13.48 | 0 komentar | Read More

Delhi Smashers Masih Bergantung pada Koo Kien Keat/Tan Boon Heong





PUNE, KOMPAS.com - Salah satu tim yang berpartisipasi di Indian Badminton League (IBL), Delhi Smashers, masih mengandalkan ganda Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, sebagai penyumbang poin.

Koo/Tan kembali menjadi satu-satunya penyumbang angka untuk Smashers. Mereka mengalahkan Markis Kido (Indonesia)/Mathias Boe (Denmark) dari tim Awadhe Warriors dengan straight game 21-16, 21-19, dalam 31 menit, Kamis (22/8/2013).

"Kerjasama kami sangat baik. Kami memang sudah bersiap-siap untuk menghadapi Markis Kido dan Mathias Boe. Saya senang dengan kemenangan ini," ujar Koo usai pertandingan.

Hasil tersebut memberi satu kemenangan bagi Delhi Smashers yang saat itu tertinggal 0-2. Sayangnya, kemenangan Koo/Tan, tak diikui pemain lain di timnya. Delhi Smashers kalah 1-4.

Delhi Smashers (DS) vs Awadhe Warriors (AW), 1-4:
Tunggal Putra: B Sai Praaneth (India) (DS) v K Srikaanth (India) (AW)[14-21, 9-21]
Tunggal Putri: Arundhati Pantawane (India) (DS) v Pusarla Venkata Sindhu (India) (AW) [16-21, 17-21]
Ganda Putra: Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia) (DS) v Markis Kido (Indonesia)/Mathias Boe (Denmark) (AW) [21-16, 21-19]
Tunggal Putra: Daren Liew (Malaysia) (DS) v RMV Gurusaidutt (India) (AW) [16-21, 20-21]
Ganda Campuran: V Diju/Prajakta Sawant (India) (DS) v Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadet (Indonesia) (AW) [20-21, 19-21]




Editor : Pipit Puspita Rini















13.42 | 0 komentar | Read More

BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Membaik






JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah sudah menguat beberapa hari belakangan. Data per hari ini, nilai tukar berada di posisi Rp 9.929. Bank Indonesia (BI) yakin, rupiah terus akan menguat seiring dengan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Meski ketidakpastian global masih tinggi, namun diperkirakan tekanan pada nilai tukar akan berkurang seiring dengan perbaikan ekonomi AS," jelas Direktur Departemen Komunikasi, Peter Jacobs, Jumat, (28/6/2013).

BI berharap, tingkat ekspor akan meningkat seiring perbaikan di negeri Paman Sam. Namun, untuk sementara ini, memang tekanan terhadap rupiah masih ada.

Oleh sebab itu, BI akan mementingkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar, moneter, dan makro ekonomi nasional. Namun, BI tidak akan menetapkan angka nilai tukar rupiah untuk bertahan di level nominal tertentu.

BI pun akan mengorbankan cadangan devisa untuk menjaga posisi nilai tukar. Peter bilang, BI tak akan menetapkan angka psikologis cadangan devisa sebesar US$ 100 miliar. Namun ia mengaku tak tahu berapa posisi cadev akhir bulan ini. Pada Mei kemarin, cadev Indonesia sudah menurun ke posisi US$ 105,149 miliar dari sebelumnya US$ 107,269 miliar di bulan April.

Menurut BI, posisi cadev saat ini masih cukup untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. "Karena jauh di atas kebutuhan standar internasional," sebut Peter.

Kemudian, bank sentral ini melihat adanya total outflow yang terjadi sebagai uang panas. Ini pun menurutnya lazim, melihat situasi perekonomian yang tidak pasti. Peter menyatakan posisi outflow sekarang cenderung menurun dan membuat nilai tukar Rupiah relatif stabil.

Untuk itu, BI juga berusaha untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas di pasar. Terlebih, adanya peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi keuntungan korporasi. Peningkatan ini umum terjadi di periode akhir bulan dan akhir semester.(Annisa Aninditya Wibawa)




Editor : Bambang Priyo Jatmiko













13.41 | 0 komentar | Read More

Sulis Mantap Bernyanyi Lagu Melayu


Jakarta - Sulistyowati atau yang akrab disapa dengan Sulis (23) selama ini dikenal sebagai penyanyi religius. Namanya populer saat berduet dengan Haddad Alwi dalam album Cinta Rasul. Namun bukan berarti ia hanya bernyanyi di genre musik tersebut.


Tak lama lagi, wanita kelahiran Solo, Jawa Tengah itu akan melakukan sesuatu yang berbeda. Sulis akan tampil sebagai penyanyi melayu dalam konser Jakarta Melayu Festival, di Assembly Hall Bidakara Jakarta, Jumat (30/8).


Menjadi penyanyi melayu dengan cengkok yang khas, diakui Sulis sangat sulit. Menyanyikan lagu melayu, jelas berbeda dengan lagu lainnya. Bahkan menurut Sulis, menyanyi lagu tersebut hampir mirip dengan melantunkan selawat.


Kesulitan menyanyikan lagu melayu itulah yang menjadj tantangan Sulis. Meski susah, ia tak mau menyerah. Sulis yakin, kiprahnya sebagai penyanyi melayu bisa mengikuti jejak seniornya, Iyeth Bustami.


"Keterlibatan aku dalam Jakarta Melayu Festival adalah untuk mengingatkan bahwa musik melayu juga bisa menjadi musik anak muda. Buktinya, aku yang berumur 23 tahun mau menyanyikannya," kata Sulis saat ditemui usai jumpa pers Jakarta Melayu Festival di Taman Ismail Marzuki (TIM).


Selama kurang lebih 5 jam, dalam konser tersebut, penonton akan dibuai dengan kesyahduan lagu bernuansa melayu. Lagu melayu sebagai identitas bangsa Indonesia, saat ini memang tak terlalu populer dibandingkan dengan musik dari negara lain.


Berkaca pada fakta itu, Sulis sebagai generasi muda ingin mengembalikan kejayaan musik melayu. Dulu pada masa Soekarno, lagu melayu selalu jadi lagu wajib untuk para tamu Istana Negara. Lagu melayu menjadi primadona pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.


Kini, Sulis ingin membuat lagu melayu kembali ke Istana Negara. Lagu melayu ala generasi muda harus mampu mengungguli lagu-lagu dari luar negeri.


"Aku akan mengemas lagu melayu dengan gaya kekinian, sehingga anak muda mau menikmatinya. Bila sudah tertarik, otomatis kejayaan lagu melayu akan kembali seperti dulu. Lagu melayu pun bisa kembali ke istana," ujar penyanyi kelahiran 23 Januari 1990 ini.


13.18 | 0 komentar | Read More

Bangkai Pikap Korban Giri Indah Diangkat dari Jurang

Written By Unknown on Kamis, 22 Agustus 2013 | 13.50






BOGOR, KOMPAS.com - Bangkai mobil Mitsubishi pikap berhasil diangkat dari lokasi kecelakaan di sungai kecil tepi Jalan Raya Puncak, Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor, pukul 12.45, Kamis (22/8/2013).

Bangkai mobil itu ringsek akibat ditabrak dan terempas ke sungai oleh bus Giri Indah, Selasa (21/8/2013) pukul 08.00. Akibat kecelakaan, 20 penumpang termasuk 2 warga tewas dan 35 penumpang termasuk dua kru bus terluka.


Bangkai bus masih di sungai dalam posisi terbalik. Bus ringsek atau rusak parah. Setelah bangkai mobil terangkat, bangkai bus segera diangkat.





Editor : Ana Shofiana Syatiri
















13.50 | 0 komentar | Read More

Kasus PON Riau, KPK Periksa Grand Master Utut Adianto






JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Utut Adianto dalam kasus dugaan suap pembahasan Peraturan Daerah Nomor 6 tentang penyelenggaraan PON Riau, Kamis (22/8/2013). Grand Master Catur asal Indonesia itu akan dimintai keterangan sebagai saksi untuk Gubernur Riau Rusli Zainal yang menjadi tersangka dalam kasus tersebut.

"Diperiksa sebagai saksi untuk RZ (Rusli Zainal)," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha. Utut diketahui sudah tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.

Dia diperiksa karena dianggap tahu seputar kasus PON Riau. Sebagai anggota Komisi X DPR, kewenangan Utut salah satunya berkaitan dengan bidang olahraga.

Selain memeriksa Utut, hari ini KPK memeriksa mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng sebagai saksi dalam kasus yang sama. Dalam kasus dugaan korupsi PON Riau, KPK menetapkan Rusli sebagai tersangka. Petinggi Partai Golkar itu diduga menerima pemberian hadiah atau janji sekaligus memberikan pemberian uang terkait pembahasan rancangan Perda PON.

KPK juga menetapkan Rusli sebagai tersangka atas dugaan perbuatan melawan hukum atau penyalahgunaan wewenang terkait pengesahan bagan kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) 2001-2006.




Editor : Caroline Damanik


















13.48 | 0 komentar | Read More

Dikecam, Sikap Pemarah Li Na






BEIJING, Kompas.com -  Petenis idola China, Li Na mendapat kritik tajam dari media negaranya karena dianggap bersikap tidak ramah terhadap media.

Li Na, 31, menjadi petenis pujaan negaranya setelah mampu menjadi juara turnamen grand slam Perancis Terbuka pada 2011. Namun kebiasaan Li Na mengumbar emosi saat  menghadapi kekalahan membuat dirinya menjadi sasaran kecaman.

Seperti saat ia menanggapi pertanyaan jurnalis Wang Zijiang dari kantor berita Xinhua usai kekalahnnya di babak kedua Perancis Terbuka serta perempatfinal Wimbledon. Saat itu, Zijiang bertanya apakah Li Na ingin menyampaikan pesan kepada para penggemar di Cina.

"Saya kalah dan itulah yang terjadi.  Apakah karena itu saya harus berlutut dan kowtow (soja) kepada mereka? Harus meminta maaf kepada mereka?" kata Li Na saat diwawancara di Paris. Saat mengalami kekalahan di Wimbledon sebulan kemudian, Li Na juga menanggapi sinis pertanyaan serupa dari Zijiang. "Berani benar dia? Nggak malu ya?"

Gaya Li Na memang  berbeda dengan  atlet-atlet China lainnya yang selama ini berada dalam sistem pembinaan olah raga China yang tertutup. Para atlet China biasanya  jarang berekspresi dan cenderung tertutup terhadap media.

Wang Zijinag, jurnalis yang berkedudukan di London mengaku sempat kaget dengan reaksi Li Na.  Menurutnya, posisi Li Na memang sangat penting buat media China, sehingga seringkali media China hanya mengikuti keinginan bintang tenis tersebut.

"Banyak yang mengajukan pertanyaan hanya untuk menyenangkan dia. Ini yang membuat Li Na terkadang meremehkan media (China)," kata Wang.  "Li Na terpengaruh dengan kondisi media ini. Ia sering bersikap kekanakan saat berhadapan dengan media."

Zhang Rongfeng, kolumnis olah raga Xinhua menyebut Li Na memiliki kepribadian labil. "Saat ia menang, sikapnya baik. Namun bila kalah, ia membawa sikap buruknya di lapangan ini saat bertemu dengan media."




Editor : Tjahjo Sasongko















13.41 | 0 komentar | Read More

BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Membaik






JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah sudah menguat beberapa hari belakangan. Data per hari ini, nilai tukar berada di posisi Rp 9.929. Bank Indonesia (BI) yakin, rupiah terus akan menguat seiring dengan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Meski ketidakpastian global masih tinggi, namun diperkirakan tekanan pada nilai tukar akan berkurang seiring dengan perbaikan ekonomi AS," jelas Direktur Departemen Komunikasi, Peter Jacobs, Jumat, (28/6/2013).

BI berharap, tingkat ekspor akan meningkat seiring perbaikan di negeri Paman Sam. Namun, untuk sementara ini, memang tekanan terhadap rupiah masih ada.

Oleh sebab itu, BI akan mementingkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar, moneter, dan makro ekonomi nasional. Namun, BI tidak akan menetapkan angka nilai tukar rupiah untuk bertahan di level nominal tertentu.

BI pun akan mengorbankan cadangan devisa untuk menjaga posisi nilai tukar. Peter bilang, BI tak akan menetapkan angka psikologis cadangan devisa sebesar US$ 100 miliar. Namun ia mengaku tak tahu berapa posisi cadev akhir bulan ini. Pada Mei kemarin, cadev Indonesia sudah menurun ke posisi US$ 105,149 miliar dari sebelumnya US$ 107,269 miliar di bulan April.

Menurut BI, posisi cadev saat ini masih cukup untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. "Karena jauh di atas kebutuhan standar internasional," sebut Peter.

Kemudian, bank sentral ini melihat adanya total outflow yang terjadi sebagai uang panas. Ini pun menurutnya lazim, melihat situasi perekonomian yang tidak pasti. Peter menyatakan posisi outflow sekarang cenderung menurun dan membuat nilai tukar Rupiah relatif stabil.

Untuk itu, BI juga berusaha untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas di pasar. Terlebih, adanya peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi keuntungan korporasi. Peningkatan ini umum terjadi di periode akhir bulan dan akhir semester.(Annisa Aninditya Wibawa)




Editor : Bambang Priyo Jatmiko













13.41 | 0 komentar | Read More

Madonna Pamer Gigi Berjaket Emas di Roma


Roma - Usia terus bertambah, tak lantas membuat Madonna kehilangan daya tariknya. Tubuhnya tetap kencang, kulitnya tetap mulus dan satu lagi, ia sangat tahu cara menarik perhatian banyak orang. Seperti saat berada di Roma, dengan bangga ia memperlihatkan deretan hiasan emas di giginya.


Legenda pop ini memang suka mengenakan emas sebagai hiasan di gigi. Tapi saat berada di Roma, Rabu 21 Agustus kemarin, ia memakai jaket gigi emas yang panjang untuk menghiasi gigi depannya. Tak segan ia tersenyum lebar pada para fotografer yang sudah menunggunya.


Pelantun "La Isla Bonita" itu tampak bangga dengan aksesori mahal yang terpasang di giginya. Mengenakan gaun mini ia keluar dari Hard Candy fitness studio, Roma.


Tak banyak kata yang keluar dari mulutnya. Hari itu ia memang hanya melakukan kunjungan singkat ke Roma untuk segera kembali Prancis demi menghadiri festival musik Menton.


13.18 | 0 komentar | Read More

Gemar Tenggak Miras sejak SMP, Andi Tewas Minum Oplosan

Written By Unknown on Rabu, 21 Agustus 2013 | 13.50





JAKARTA, KOMPAS.com - Delapan orang tewas setelah menenggak minuman oplosan beralkohol di Kemayoran, Jakarta Pusat. Seorang di antaranya adalah Andi Ferdian (26), yang gemar minum minuman keras sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP).


Harni, ibu korban, mengaku sudah sejak dulu memberikan peringatan kepada Andi. Namun, Andi tak peduli. "Andi memang suka minum sejak SMP. Saya sering sekali menasihatinya, namun enggak pernah didengar," kata Harni, Rabu (21/8/2013).


Karena gemar minum miras, Andi memiliki toko langganan minuman keras di daerah Kemayoran. Toko tersebut merupakan toko jamu yang juga menjual minuman beralkohol.


Harni menuturkan, bencana yang merenggut nyawa anaknya bermula ketika Andi membeli miras pada Sabtu (17/8/2013) pekan lalu. Minuman itu baru ditenggaknya keesokan harinya. Setelah meminumnya,  Andi mengeluh kesakitan di bagian lambung hingga muntah-muntah sampai berbusa dan lehernya langsung membiru. "Saya cek nadi di lehernya sudah tidak berdetak," kata Harni.


Harni kemudian membawa Andi ke RS Islam Cempaka Putih. Sayangnya, saat di tiba di IGD, paramedis memastikan bahwa Andi tewas. "Dipastikan meninggal (Minggu) pukul 16.00," kata dia.


Selain Andi, tujuh orang lain tewas setelah mengonsumsi miras oplosan itu. Para korban tersebut adalah Sarifudin (37), Joko Pitono (28), Mustofa (31), dan Sutrisno (33) yang meninggal dunia pada Minggu (18/8/2013). Adapun Sofyan (25) dan Marpin (31) meninggal dunia pada Senin (20/8/2013) dan Ishak Maulana (29) meninggal pada Selasa kemarin.


Sebelumnya, korban tersebut sempat dilarikan ke RS Islam Cempaka Putih. Namun, nyawa mereka tidak tertolong. (Eri Komar Sinaga)






Editor : Laksono Hari Wiwoho
















13.50 | 0 komentar | Read More

ICW: Anggaran Tes Keperawanan Akal-akalan Pemda






JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW Febri Hendri menduga, wacana penggunaan Anggaran Pendidikan Belanja Daerah (APBD) untuk tes keperawanan yang dilontarkan Dinas Pendidikan Prabumulih, Sumatera Selatan, mengada-ada. Hal ini, menurutnya, karena besarnya anggaran pendidikan yang mencapai 20 persen di setiap daerah sehingga "memaksa" para pejabat Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menghabiskan anggaran tersebut.

"Tes (keperawanan) ini terlalu mengada-ada. Untuk menghabiskan anggaran karena saking banyaknya dana sehingga menyelenggaran kegiatan-kegiatan yang tidak relevan (dengan hal akademis)," ujarnya, saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (21/8/2013).

Ia menyarankan, seharusnya pejabat Pemda mengadakan kegiatan-kegiatan yang relevan dengan dunia pendidikan untuk meningkatkan mutu, bukannya mengadakan kegiatan yang tidak jelas. Menurutnya, anggaran tersebut seharusnya digunakan untuk meningkatkan mutu guru, membangun sarana dan prasarana, serta meningkatkan akses pendidikan kepada masyarakat yang tidak mampu.

Hal senada juga diungkapkan peneliti ICW lainnya, Siti Juliantari. Ia menilai, APBD seharusnya digunakan untuk memeratakan pendidikan dan bukan digunakan untuk kegiatan yang tidak berdasar, dan bertentangan dengan UU Nomor 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Tidak hanya itu, menurut Siti, anggaran untuk tes keperawanan tersebut berpotensi adanya korupsi mengingat banyak sekali keluhan masyarakat terkait penyimpangan anggaran di bidang pendidikan, seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang bermasalah hampir di seluruh kabupaten.

"Kami khawatir anggaran untuk tes tersebut menjadi akal-akalan Pemda untuk dikorupsi," katanya.

Oleh karena itu, ICW bersama Koalisi Pendidikan menolak keras penyelenggaraan tes keperawanan yang diwacanakan oleh Dinas Pendidikan Prabumulih, Sumatera Selatan. Apabila tes ini tetap dilanjutkan, ICW mendesak transparansi dan akuntabilitas anggaran yang dipakai untuk tes tersebut.

"Kami meminta wacana-wacana semacam ini tak dimunculkan. Bila tetap diteruskan, kami mendesak adanya transparansi anggaran," kata Febri.




Editor : Inggried Dwi Wedhaswary


















13.48 | 0 komentar | Read More

BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Membaik






JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah sudah menguat beberapa hari belakangan. Data per hari ini, nilai tukar berada di posisi Rp 9.929. Bank Indonesia (BI) yakin, rupiah terus akan menguat seiring dengan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Meski ketidakpastian global masih tinggi, namun diperkirakan tekanan pada nilai tukar akan berkurang seiring dengan perbaikan ekonomi AS," jelas Direktur Departemen Komunikasi, Peter Jacobs, Jumat, (28/6/2013).

BI berharap, tingkat ekspor akan meningkat seiring perbaikan di negeri Paman Sam. Namun, untuk sementara ini, memang tekanan terhadap rupiah masih ada.

Oleh sebab itu, BI akan mementingkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar, moneter, dan makro ekonomi nasional. Namun, BI tidak akan menetapkan angka nilai tukar rupiah untuk bertahan di level nominal tertentu.

BI pun akan mengorbankan cadangan devisa untuk menjaga posisi nilai tukar. Peter bilang, BI tak akan menetapkan angka psikologis cadangan devisa sebesar US$ 100 miliar. Namun ia mengaku tak tahu berapa posisi cadev akhir bulan ini. Pada Mei kemarin, cadev Indonesia sudah menurun ke posisi US$ 105,149 miliar dari sebelumnya US$ 107,269 miliar di bulan April.

Menurut BI, posisi cadev saat ini masih cukup untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. "Karena jauh di atas kebutuhan standar internasional," sebut Peter.

Kemudian, bank sentral ini melihat adanya total outflow yang terjadi sebagai uang panas. Ini pun menurutnya lazim, melihat situasi perekonomian yang tidak pasti. Peter menyatakan posisi outflow sekarang cenderung menurun dan membuat nilai tukar Rupiah relatif stabil.

Untuk itu, BI juga berusaha untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas di pasar. Terlebih, adanya peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi keuntungan korporasi. Peningkatan ini umum terjadi di periode akhir bulan dan akhir semester.(Annisa Aninditya Wibawa)




Editor : Bambang Priyo Jatmiko













13.41 | 0 komentar | Read More

FPI Haramkan Mengundang Ustaz Solmed Berdakwah


Jakarta - Perseteruan Ustaz Solmed dengan salah satu penyelenggara acara di Hongkong terkait pembatalan dakwah  karena sang ustaz memasang tarif khusus akhirnya berbuntut panjang. 


Tak hanya kedua pihak yang terlibat. Pihak lain, yakni Front Pembela Islam (FPI) yang diwakili Habib Novel Bamu’min, Sekretaris Sekretaris DPD Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta pun turut campur dalam masalah ini.


FPI menyatakan haram untuk mengundang Ustaz Solmed bila yang bersangkutan belum bertobat dan terus memasang tarif bayaran setiap kali diminta berdakwah.


"Saya tegaskan: haram mengundang Ustaz Solmed, bila [ia] masih memasang tarif dalam setiap dakwahnya dan belum mau bertobat," tegasnya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (20/8) malam.


Lebih lanjut dijelaskan Habib Novel, seharusnya setiap ustaz yang diundang berdakwah tidak memasang tarif dan ikhlas mendermakan sebagian ilmunya demi kepentingan umat.


"Enggak boleh tawar-menawar, berapa pun harus diterima dengan ikhlas, karena itu untuk kepentingan umat," lanjutnya.


Ditambahkan Novel, perkataan Ustaz Solmed yang menuding TKI di Hongkong adalah komunis adalah hal yang sangat keterlaluan dan mencederai sesama Muslim.


"Tuduhan itu sudah sangat keterlaluan, enggak pantas diucapkan oleh orang seperti Ustaz Solmed. Itu tindakan orang kafir yang menuduh saudaranya sendiri komunis. Bertobatlah," tutur Novel.


13.18 | 0 komentar | Read More

Jokowi: Jujur, Paling Males Saya Disuruh Rapat... Repet...

Written By Unknown on Selasa, 20 Agustus 2013 | 13.50






JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai pemimpin Kota Jakarta, Joko Widodo mengaku lebih suka blusukan ke sejumlah titik masalah yang ada di masyarakat daripada rapat di kantor-kantor.

"Jujur saja, paling malas saya kalau disuruh rapat repet, rapat repet," ujarnya di Auditorium Kampus UIN Syarif Hidayatullan Jakarta, Selasa (20/8/2013) siang.

Orang nomor satu di Jakarta di kampus yang terletak Jalan Ir H Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, tersebut hadir untuk mengikuti halalbihalal bersama Keluarga Besar UIN Syarif Hidayatullah. Turut hadir dalam acara itu Rektor UIN Komarrudin Hidayat serta jajaran pendidik civitas akademika.

Jokowi mengaku banyak pihak yang bertanya, mengapa seringkali melakukan blusukan. Jokowi pun menjelaskan, blusukan adalah cara dirinya untuk mengetahui permasalahan secara luas dan menyerap aspirasi langsung dari masyarakat.

"Problem Jakarta itu kompleks, bertumpuk-tumpuk. Kalau tak melihat lapangan, kita tidak akan bisa menguasai satu masalah," lanjutnya.

Dari proses blusukannya itulah, menjadi salah satu bahan pertimbangan Jokowi dalam merencanakan dan menerapkan suatu kebijakan. Desain tata kota secara umum, lanjut Jokowi, dinilai sudah lengkap. Namun, desain itu diakuinya terpendam telah bertahun-tahun.

Kurangnya keberanian pemimpin diakuinya menjadikan Ibu Kota tidak kunjung berubah dari tahun ke tahun. Suasana auditorium Prof Dr Harun Nasution Kampus UIN Syarif Hidayatullah itu cukup tertib.




Editor : Ana Shofiana Syatiri


















13.50 | 0 komentar | Read More

Lapor ke KPK, Kakorlantas Mengaku Hartanya Wajar-wajar Saja






JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian RI Inspektur Jenderal (Pol) Puji Hartanto menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (20/8/2013). Puji mengaku datang dalam rangka melaporkan harta kekayaannya sebagai Kakorlantas.

"Sekarang saya melaporkan pada saat menjabat Kakorlantas," kata Puji saat meninggalkan Gedung KPK.

Namun, Puji membantah laporannya ini berkaitan dengan pencalonan dirinya sebagai kapolri untuk menggantikan Jenderal (Pol) Timur Pradopo. Dia mengatakan, pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) kepada KPK ini merupakan kegiatan rutinnya sebagai pejabat Kepolisian. Saat ditanya berapa jumlah pertambahan hartanya dibanding tahun lalu, Puji menjawab, dia mengungkapkan, nilai hartanya masih dalam kisaran yang wajar.

"Tidak, tidak, yang wajar saja," katanya.

Perubahan hartanya, sebut Puji, biasa saja. Hanya berkisar pada jual beli mobil.

"Biasa saja, mobil dijual, kemudian ganti mobil baru," ujarnya tanpa merinci lebih jauh seputar kasus tersebut.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari KPK, Puji datang untuk melaporkan LHKPN-nya berkaitan dengan seleksi calon Kapolri.

Sebelumnya, ada sembilan calon yang telah melaporkan hartanya kepada KPK. Mereka adalah Kepala Badan Reserse Kriminal, Komjen Pol Sutarman, Kepala Badan Narkotika Nasional, Komjen Pol Anang IskandarKepala Lembaga Pendidikan Pol, ri, Komjen Pol Budi Gunawan, Kapolda Bali, Irjen Pol Arif Wachjunadi, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Putut Eko Bayuseno, Asisten Operasi Kapolri, Irjen Pol Badrodin Haiti, Mantan Kepala Divisi Humas Mabes Pori, Irjen Pol Saud Usman Nasution, Wakil Kepala Bareskrim, Irjen Pol Anas Yusuf, dan Kepala Divisi Teknologi Informasi Polri, Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya.




Editor : Caroline Damanik


















13.48 | 0 komentar | Read More

Mantan Bintang Disney Meninggal, Diduga Bunuh Diri


Mantan bintang Disney, Lee Thompson Young (29) yang dikenal membintangi Friday Night Light, diberitakan meninggal karena bunuh diri.


Sebuah sumber mengungkapkan kepada TMZ, tubuh Young ditemukan dengan luka tembak yang diduga kuat karena bunuh diri.


"Ini berita menyedihkan, dan saya harus katakan jika Lee Thompson dengan tragis mengakhiri hidupnya sendiri pagi ini. Lee adalah aktor yang cerdas, dia adalah sosok yang lembut. Kita benar-benar kehilangan," ujar juru bicara kepada TMZ.


Namun belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian meski manajernya, Paul Baruch mengatakan, jika Thompson mengakhiri hidupnya sendiri.


"Kami meminta semua pihak menghormati privasi keluarga di masa sulit ini," ujar Baruch.


Young memulai karier di dunia akting sejak berusia 10 tahun. Ia bermain di kisah Marthin Luther King Jr.


Kepolisian Los Angeles mengatakan, jika Young ditemukan tewas di North Hollywood, Senin sekitar pukul 08.00 waktu setempat.


13.19 | 0 komentar | Read More

DPR Segera Uji Moeldoko Sebagai Panglima TNI

Written By Unknown on Senin, 19 Agustus 2013 | 13.48






JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) segera menggelar uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI yang akan menggantikan Laksamana Agus Suhartono. Rencananya, hal tersebut dilakukan pada 21 Agustus 2013. Calon pengganti tunggal tersebut adalah KSAD Jenderal Moeldoko.

"Kita laksanakan fit and proper test tanggal 21 Agustus. Sejak jauh hari kita dapatkan info dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan juga dari Komnas HAM," kata Hasanuddin di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (19/8/2013).

Hasanuddin menjelaskan, keterlibatan KPK dan Komnas HAM dalam uji tersebut bertujuan untuk memberikan masukan atas rekam jejak Moeldoko selama meniti karier di TNI. Ia menegaskan, meski menjadi calon tunggal, hal tersebut tak menjamin Moeldoko langsung melenggang menuju kursi panglima.

:Saya tidak bisa menjawab sesuatu yang belum dikerjakan, diputuskan nanti (dari hasil) fit and proper test," ujarnya.

Untuk diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerahkan satu nama sebagai calon Panglima TNI kepada pimpinan DPR sejak 23 Juli 2013. Setelah itu, pimpinan selanjutnya menyerahkannya ke Badan Musyawarah (Bamus) dan Komisi I.

Selanjutnya, DPR akan memberikan rekomendasi tanpa catatan atau dengan catatan terhadap calon Panglima TNI itu. Jenderal Moeldoko dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang pensiun sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.

Moeldoko dilantik pada tanggal 22 Mei lalu. Sebelum menjadi KSAD, Moeldoko adalah Wakil KASAD. Ia juga sempat menjadi Kasdam Jaya (2008), Pangdivif 1/Kostrad (2010), Pangdam XII/Tanjungpura (2010), Pangdam III/Siliwangi (2010), dan Wakil Gubernur Lemhannas (2011).

Saat ini, Moeldoko menjadi calon tunggal Panglima TNI yang diajukan Presiden untuk menggantikan Laksamana Agus Suhartono yang akan pensiun pada Agustus 2013.




Editor : Hindra Liauw
















13.48 | 0 komentar | Read More

Marion Bartoli Alih Profesi





PARIS, Kompas.com - Juara Wimbledon Marion Bartoli mengumumkan akan berprofesi sebagai komentator olah raga pada jaringan televisi.  
    
Petenis asal Perancis berusia 28 tahun itu mengatakan ia akan bekerja di jaringan tenis ketika mengundurkan diri minggu lalu, akan menekuni pekerjaan barunya buat jaringan  televisi Eurosport pada AS Terbuka, yang akan dimulai di New York pada minggu depan.  
    
"Sangat menegangkan rasanya untuk mengumumkan bahwa saya akan menjadi salah satu bagian dari tim @Eurosport pada AS Terbuka, dalam bahasa Inggris dan Perancis!!" katanya melalui Twitter.  
    
Bartoli mengalahkan petenis Jerman Sabine Lisicki ketika memenangi gelar Wimbledon Juli lalu, namun mundur dari kancah tenis dengan air mata berlinang setelah kalah pada putaran kedua turnamen Cincinnati minggu lalu, saat berhadapan dengan Simona Halep.  
    
Selain juara Wimbledon, Bartoli memenangkan tujuh gelar juara Tur WTA, dimulai di Auckland pada 2006. Ia mengundurkan diri karena cedera punggung yang berkepanjangan.
    
Gelarnya yang terakhir selain di Wimbledon, pada 2011 --di Eastbourne, Inggris dan turnamen Osaka di Jepang.

Sumber : ANTARA, AFP



Editor : Tjahjo Sasongko















13.42 | 0 komentar | Read More

BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Membaik






JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah sudah menguat beberapa hari belakangan. Data per hari ini, nilai tukar berada di posisi Rp 9.929. Bank Indonesia (BI) yakin, rupiah terus akan menguat seiring dengan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Meski ketidakpastian global masih tinggi, namun diperkirakan tekanan pada nilai tukar akan berkurang seiring dengan perbaikan ekonomi AS," jelas Direktur Departemen Komunikasi, Peter Jacobs, Jumat, (28/6/2013).

BI berharap, tingkat ekspor akan meningkat seiring perbaikan di negeri Paman Sam. Namun, untuk sementara ini, memang tekanan terhadap rupiah masih ada.

Oleh sebab itu, BI akan mementingkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar, moneter, dan makro ekonomi nasional. Namun, BI tidak akan menetapkan angka nilai tukar rupiah untuk bertahan di level nominal tertentu.

BI pun akan mengorbankan cadangan devisa untuk menjaga posisi nilai tukar. Peter bilang, BI tak akan menetapkan angka psikologis cadangan devisa sebesar US$ 100 miliar. Namun ia mengaku tak tahu berapa posisi cadev akhir bulan ini. Pada Mei kemarin, cadev Indonesia sudah menurun ke posisi US$ 105,149 miliar dari sebelumnya US$ 107,269 miliar di bulan April.

Menurut BI, posisi cadev saat ini masih cukup untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. "Karena jauh di atas kebutuhan standar internasional," sebut Peter.

Kemudian, bank sentral ini melihat adanya total outflow yang terjadi sebagai uang panas. Ini pun menurutnya lazim, melihat situasi perekonomian yang tidak pasti. Peter menyatakan posisi outflow sekarang cenderung menurun dan membuat nilai tukar Rupiah relatif stabil.

Untuk itu, BI juga berusaha untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas di pasar. Terlebih, adanya peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi keuntungan korporasi. Peningkatan ini umum terjadi di periode akhir bulan dan akhir semester.(Annisa Aninditya Wibawa)




Editor : Bambang Priyo Jatmiko













13.42 | 0 komentar | Read More

Yuke Sampurna Kini Jualan Beras


Jakarta - Ternyata bukan hanya bahan pangan yang bisa dilakukan diversifikasi atau penganekaragaman. Profesi pun bisa. Setidaknya hal itulah yang dilakukan bassist Dewa, Yuke Sampurna (45). Ia menganekaragamkan profesinya dari seorang pembetot bass, menjadi penjual beras dan pemilik restoran khas daging domba bernama Dombrut Café.


“Zaman sekarang orang harus kreatif. Meskipun nama Yuke sudah dikenal sebagai pemain bas band Dewa, bukan berarti saya tidak bisa menjalani profesi lain. Sekarang saya lebih dikenal sebagai penjual beras Garut dan daging domba. Dari seorang bassist saya mencoba mengalihkan profesi menjadi pedagang,” kata Yuke saat ditemui di Dombrut Café, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (15/8).


Profesi Yuke sebagai penjual beras asli Garut, Jawa Barat, sudah dimulai sejak Juli 2013. Hebatnya, baru satu bulan menjadi pedagang, beras Garut bermerek Sampurna ini sudah terjual sebanyak 1,5 ton. Beras Sampurna kebanyakan dibeli oleh teman dekat Yuke, dan kekasihnya Teges Prita Soraya.


Keistimewaan dari beras Sampurna, dikatakan Yuke, tidak menggunakan pemutih dan obat-obatan kimia. Beras yang diambil dari 200 petani di Garut ini sudah didaftarkan di Departemen Kesehatan. Jadi, dipastikan beras Sampurna halal dan pastinya lebih enak dari beras lainnya.


Sementara untuk merek beras, Yuke sengaja mencantumkan nama belakangnya. Sampurna, artinya juga tanpa cela. Harapan Yuke, bisnis berasnya ini bisa terus tanpa cela dan berkembang.


“Saya jualan beras supaya uangnya terkumpul untuk yang lain (nikah). Untuk menikah juga butuh beras kan?,” canda Yuke sambil melirik kekasihnya.


Terlepas dari alih profesi yang Yuke jalani, bukan berarti ia lupa pada talentanya mengendalikan senar bas. Rencananya, pada September mendatang Yuke akan menggelar konser reuni bersama dengan Ahmad Dhani, Andra, dan Ari Lasso di Melbourne, Sydney.


Khusus untuk persiapan konser mendatang, Yuke dan teman-teman mantan band Dewa ternyata belum sempat latihan. Bisa jadi latihan tertunda karena kesibukan masing-masing.


“Kami belum latihan. Lagipula sejak dulu Dewa memang jarang latihan. Tahu-tahu tampil saja. Mungkin untuk konser di Sydney, kami kembali mengulang kebiasaan lama,” tambahnya.


13.19 | 0 komentar | Read More

IPW: Teroris Biasanya Menyerang dari Depan

Written By Unknown on Minggu, 18 Agustus 2013 | 13.51






JAKARTA, KOMPAS.com — Berbeda dari pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian, Ketua Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan bahwa pelaku penembakan terhadap beberapa anggota kepolisian di wilayah hukum Polda Metro Jaya dalam sebulan terakhir bukan kelompok teroris. Hal itu karena pelaku penyerangan menembak polisi dari belakang, sedangkan di beberapa kasus, teroris selalu menembak polisi dari arah depan.

Neta menjelaskan beberapa kejadian penembakan polisi sebelumnya terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Dia mengambil contoh seperti yang terjadi di Deli Serdang, Sumatera Utara; Solo, Jawa Tengah; dan Poso, Sulawesi Tengah.

"Kejadian di Polsek Hamparan Perak (Deli Serdang), Pos Polisi di Solo, sama yang baku tembak di Poso, terjadi dalam kurun waktu 2010-2012. Untuk kejadian di tahun 2012, kejadiannya cuma selisih beberapa bulan," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/8/2013).

Penyerangan Mapolsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara, terjadi pada September 2010. Dalam penyerbuan yang menewaskan tiga anggota kepolisian setempat, uji balistik terhadap 20 selongsong peluru di lokasi kejadian menunjukkan para pelaku yang berjumlah 10-15 orang itu menggunakan senjata jenis AK-47, M-16 dan Pistol FN.

Sementara penyerangan tiga pos polisi oleh dua orang bersepeda motor di Gemblegan, Gladak, dan Singosaren, Solo, Jawa Tengah, terjadi pada Agustus 2012. Dalam penyerangan di tiga tempat itu, satu orang anggota polisi tewas, dua lainnya terluka. 

Kasus lain, penyerbuan satu regu polisi dari Detasemen B Brimob Polda Sulawesi Tengah yang sedang berpatroli di Desa Karola dan Desa Tambarana di Jalan Trans Sulawesi, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah, terjadi Desember 2012. Dalam penyerbuan yang dilakukan oleh sepuluh orang itu, empat orang anggota Brimob tewas.

"Kejadian-kejadian sebelumnya, teroris selalu menyerang dari arah depan dan dalam jarak tertentu. Beda dengan yang di Tangsel (Tangerang Selatan), penembakannya dari belakang dan jarak dekat," urainya.

Lebih lanjut kata Neta, pada kasus di Deli Serdang, Solo dan Poso, para teroris menggunakan senjata api organik asli. Sementara di Tangerang Selatan, dia menduga pelaku menggunakan senjata api rakitan.

"Senjata rakitan kalau dari jarak tertentu akan melenceng, jadi harus dari jarak dekat. Yang biasa menggunakannya pelaku kejahatan kriminal," ujarnya.

Seperti diberitakan, penembakan di Jalan Graha Raya, Pondok Aren, Tangerang, Jumat, (16/8/2013) malam, menewaskan anggota Polsek Pondok Aren, Aipda Kus Hendratma. Kus yang mengendarai motor dipepet dua orang yang berboncengan motor. Saat itu, Kus ditembak pada bagian belakang kepala hingga terjatuh dan tewas di tempat.

Tim Buru Sergap Polsek setempat berjumlah empat orang yang kebetulan melintas dengan mobil melihat kejadian dan langsung mengejar sert menabrak motor tersebut. Namun pengemudi mobil, Bripka Ahmad Maulana, kehilangan kendali kendaraan sehingg mobil terguling. Saat berusaha keluar dari mobil yang terbalik, pelaku menghampiri dan menembak Maulana. Ketiga rekannya yang selamat sempat menembak pelaku.

Sebelumnya, Aipda Patah Saktiyono (55), anggota Polantas Polsek Gambir, Jakarta Pusat, ditembak saat sedang mengendarai motor di Jalan Cirendeu Raya, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (27/7/2013). Selanjutnya, Aiptu Dwiyatno (50), anggota Binmas Polsek Metro Cilandak, tewas ditembak di bagian kepala belakang saat sedang mengendarai motor di depan Gang Mandor, Jalan Otista Raya RT 03/11, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat Kota, Tangerang Selatan, Rabu (7/8/2013).




Editor : Wisnubrata


















13.51 | 0 komentar | Read More

Penembakan terhadap Polisi Bukan Teror, melainkan Serangan Mematikan






JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo menganggap rentetan kasus penembakan kepada anggota kepolisian bukan sekadar teror, melainkan sebuah serangan mematikan yang direncanakan. Untuk itu, ia mendesak Polri bereaksi cepat dengan melancarkan operasi khusus guna melumpuhkan para pelaku penembakan itu.

"Ini bukan lagi teror melainkan serangan mematikan. Kalaupun rangkaian peristiwa ini masih dilihat sebagai teror, Polri semestinya meningkatkan operasi antiteror," kata Bambang saat dihubungi pada Minggu (18/8/2013).

Dalam pengamatan politisi Partai Golkar ini, rangkaian penembakan terhadap anggota Polri belakangan cukup meningkat dan terjadi di wilayah selatan Jakarta serta Tangerang. Ia menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas wafatnya Aipda Kus Hendratma dan Bripka Ahmad Maulana yang ditembak di Jalan Graha Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, Jumat pekan lalu.

Pekan sebelumnya, terjadi penembakan terhadap rumah anggota Satuan Narkoba Polda Metro Jaya di Cipondoh, Tangerang. Selain itu, pada pekan pertama Agustus, Aiptu Dwiyatno ditembak di kawasan Ciputat, dan pada akhir Juli, Aipda Patah Saktiyono juga ditembak di Cirendeu, Tangerang.

Selain rangkaian penembakan di Jakarta dan sekitarnya, jajaran Polri di daerah juga mendapat ancaman serangan bom. Pada 13 Mei 2013, pos polisi di Jalan Mitra Batik Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dilempar bom molotov. Tersangka kasus ini tewas ditembak setelah sebelumnya menusuk anggota satuan lalu lintas Polres Tasikmalaya Kota, Aiptu Widartono.

Pada awal Juni, Mapolres Poso di Sulawesi Tengah, diserang pelaku bom bunuh diri. Dan pada Sabtu (20/7/2013) dini hari, giliran kantor Mapolsek Rajapolah, Tasikmalaya, diteror oleh ledakan bom panci.

"Respons Polri amat diperlukan agar para prajurit bisa melihat institusinya berupaya melakukan perlindungan. Dengan operasi yang fokus pada upaya melumpuhkan pelaku penembakan, moral prajurit Polri akan terjaga dan tak menimbulkan keresahan di keluarganya," ujar Bambang.




Editor : Wisnubrata


















13.48 | 0 komentar | Read More

BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Membaik






JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah sudah menguat beberapa hari belakangan. Data per hari ini, nilai tukar berada di posisi Rp 9.929. Bank Indonesia (BI) yakin, rupiah terus akan menguat seiring dengan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Meski ketidakpastian global masih tinggi, namun diperkirakan tekanan pada nilai tukar akan berkurang seiring dengan perbaikan ekonomi AS," jelas Direktur Departemen Komunikasi, Peter Jacobs, Jumat, (28/6/2013).

BI berharap, tingkat ekspor akan meningkat seiring perbaikan di negeri Paman Sam. Namun, untuk sementara ini, memang tekanan terhadap rupiah masih ada.

Oleh sebab itu, BI akan mementingkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar, moneter, dan makro ekonomi nasional. Namun, BI tidak akan menetapkan angka nilai tukar rupiah untuk bertahan di level nominal tertentu.

BI pun akan mengorbankan cadangan devisa untuk menjaga posisi nilai tukar. Peter bilang, BI tak akan menetapkan angka psikologis cadangan devisa sebesar US$ 100 miliar. Namun ia mengaku tak tahu berapa posisi cadev akhir bulan ini. Pada Mei kemarin, cadev Indonesia sudah menurun ke posisi US$ 105,149 miliar dari sebelumnya US$ 107,269 miliar di bulan April.

Menurut BI, posisi cadev saat ini masih cukup untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. "Karena jauh di atas kebutuhan standar internasional," sebut Peter.

Kemudian, bank sentral ini melihat adanya total outflow yang terjadi sebagai uang panas. Ini pun menurutnya lazim, melihat situasi perekonomian yang tidak pasti. Peter menyatakan posisi outflow sekarang cenderung menurun dan membuat nilai tukar Rupiah relatif stabil.

Untuk itu, BI juga berusaha untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas di pasar. Terlebih, adanya peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi keuntungan korporasi. Peningkatan ini umum terjadi di periode akhir bulan dan akhir semester.(Annisa Aninditya Wibawa)




Editor : Bambang Priyo Jatmiko













13.41 | 0 komentar | Read More

Inilah Arti Nama Anak Pasha Ungu dan Adelia


Jakarta - Kebahagiaan yang kini tengah dirasakan Pasha vokalis band Ungu bukan hanya bisa merayakan hari Kemerdekaan ke 68 tahun saja. Namun lebih dari itu Pasha kini tengah berbahagia karena istrinya, Adelia Wilhelmina melahirkan anak kedua dari pernikahannya itu.


Saat ditemui di rumah sakit Pondok Indah (RSPI), Pasha membagi kebahagiaan dengan sejumlah wartawan, Sabtu (17/8).


"Alhamdulillah Adel bisa melahirkan dengan selamat dan bayinya juga sehat sekitar pukul 08.45 WIB pagi dengan berat 3,8 kilogram. Kami memberi nama Sakha Dyandra Sultan Yusuf," ujar Pasha.


Lebih lanjut diungkapkan Pasha, dirinya mempunyai arti tersendiri memberikan nama tersebut pada buah hatinya itu.


"Shaka Dyandra Sultan Yusuf artinya pemimpin yang murah hati," lanjutnya.


Dilanjutkan Pasha, Adelia sang istri yang melahirkan dengan cara dioperasi caesar itu bahagia karena anaknya bisa lahir dengan selamat.


"Meski dengan cara operasi caesar, tapi bersyukur anaknya bisa lahir dengan selamat," ujarnya.


Pasha sendiri mengungkap keputusan melakukan operasi sendiri karena kondisi bayinya sudah siap untuk dilahirkan. Selain itu, Pasha juga menginginkan anaknya bisa bersamaan dengan hari kemerdekaan RI.


"Keputusan tanggal 17 baru kemarin karena berat badan cukup, jantung, paru-paru matang. Alhamdulillah semua berjalan baik," tuturnya.


13.19 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger